Presiden Tiongkok Xi Jinping. (AFP)
Presiden Tiongkok Xi Jinping. (AFP)

Xi Jinping Disebut Dapat Akhiri Perang Rusia-Ukraina dengan Telepon

Willy Haryono • 03 Juli 2024 15:07
Helsinki: Presiden Finlandia Alexander Stubb meyakini bahwa Tiongkok dapat mengakhiri perang di Ukraina jika Beijing memang memilih untuk melakukannya.
 
Dalam wawancara di Helsinki pada Selasa kemarin, Stubb mengatakan bahwa, "satu panggilan telepon dari Presiden Xi Jinping," maka perang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina dapat berakhir."
 
Melansir dari Japan Times, Rabu, 3 Juli 2024, komentar Stubb mencerminkan rasa frustrasi yang meningkat di antara sekutu Ukraina terhadap dukungan yang dianggap diberikan Negeri Tirai Bambu kepada Moskow.

Mereka menuduh Beijing menyediakan teknologi dan suku cadang untuk Rusia, serta membantu Negeri Beruang Merah dalam menyiasati pembatasan perdagangan internasional.
 
Stubb menambahkan, "Jika dia (Xi) mengatakan, 'Waktunya untuk mulai menegosiasikan perdamaian,' Rusia akan dipaksa untuk melakukannya. Mereka tidak akan punya pilihan lain."
 
Hingga Selasa malam, Kementerian Luar Negeri Tiongkok belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Xi Jinping berusaha menunjukkan Tiongkok sebagai aktor netral dalam diskusi mengenai perang di Ukraina, dengan pemerintahnya mengkritik Rusia atas serangan terhadap warga sipil dan ancaman penggunaan senjata nuklir.
 
Tiongkok menolak pemberian sanksi internasional untuk Rusia, dan hanya menghormati hukuman yang didukung PBB, serta menuduh Amerika Serikat dan sekutunya memicu perang dengan menyediakan senjata untuk Ukraina.
 
Beijing menyumbang sekitar 28 persen dari total perdagangan Rusia tahun lalu, meningkat dari 19 persen pada 2021, menurut statistik yang dikumpulkan Bloomberg. Sebaliknya, Uni Eropa melihat pangsa perdagangan dengan Rusia turun menjadi 17 persen dari 36 persen di periode yang sama.
 
Xi Jinping mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Beijing pada 16 Mei dan menyerukan konferensi internasional, termasuk Rusia dan Ukraina, untuk menyelesaikan apa yang dia sebut sebagai "masalah Ukraina." Xi dan Putin diperkirakan akan mengadakan pembicaraan di Kazakhstan pada pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai yang dimulai Rabu ini di ibu kota Astana.
 
Stubb, yang baru dilantik sebagai kepala negara Finlandia pada 1 Maret, sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri, menteri keuangan, dan menteri luar negeri. Berbicara di istana presiden yang sebelumnya menjadi kediaman kaisar Rusia ketika Finlandia menjadi bagian dari kekaisarannya, Stubb mengatakan bahwa Tiongkok akan mendapat keuntungan dari mengakhiri "perang agresif dan kolonial" Putin di Ukraina.
 
"Tiongkok perlu melindungi aturan internasional yang terkait dengan integritas teritorial dan kedaulatan," kata Stubb. "Itulah hal yang benar untuk dilakukan. Dan itu juga akan menunjukkan kepemimpinan dari Tiongkok." (Shofiy Nabilah)
 
Baca juga:  AS Bersiap Tranfer Senjata ke Ukraina, Rusia: Akan Kami Hancurkan!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan