Menurutnya, kelaparan ini diakibatkan perpindahan sebagian besar penduduk Jalur Gaza oleh Israel, penghancuran infrastruktur sipil yang penting, dan pembatasan ketat Israel terhadap distribusi bantuan kemanusiaan dan barang-barang komersial.
Dalam sebuah pernyataan, mengutip dari laman The Peninsula pada Rabu, 20 Maret 2024, Turk mengatakan bahwa situasi tragis ini sepenuhnya merupakan ulah manusia dan sebenarnya bisa dicegah jika peringatan yang diserukan PBB tidak diabaikan.
Turk menekankan bahwa bencana kelaparan yang akan terjadi di Jalur Gaza harus dihentikan. Uni Eropa sebelumnya bahkan mengatakan bahwa kelaparan sudah terjadi di Gaza.
Masih dari pernyataan Turki, disebutkan bahwa blokade Israel selama 16 tahun di Jalur Gaza telah berdampak buruk terhadap hak asasi warga sipil, menghancurkan perekonomian Gaza, dan pada gilirannya menyebabkan wilayah terkepung tersebut bergabung pada bantuan kemanusiaan.
Turk menekankan perlunya gencatan senjata segera dan memastikan pemulihan penuh layanan-layanan penting di Gaza, termasuk penyediaan makanan, air, listrik, dan bahan bakar.
Sebelumnya, badan pemantau Integrated Food-Security Phase Classification (IPC) mengatakan bahwa bencana kelaparan akibat kekurangan pasokan makanan di Jalur Gaza semakin parah, dan kematian massal bisa saja terjadi sewaktu-waktu jika gencatan senjata tidak segera diterapkan.
IPC mendorong segera dilakukannya penyaluran bantuan makanan ke daerah-daerah di Gaza yang terputus akibat pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas.
Baca juga: Kelaparan di Gaza Semakin Parah, Kematian Massal Dapat Segera Terjadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News