WHO mencatat adanya kemajuan terkait penanganan wabah cacar monyet di level global. Bahkan, terjadi penurunan jumlah kasus yang dilaporkan sejak beberapa bulan terakhir.
Kendati begitu, beberapa negara masih mengalami wabah cacar monyet secara berkelanjutan. Oleh karena itu, komite pakar WHO dan Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa cacar monyet masih menjadi darurat kesehatan masyarakat internasional.
Berdasarkan statistik terbaru WHO, risiko global wabah cacar monyet saat ini berada di level menengah. Sementara itu, di wilayah Asia Tenggara, levelnya diturunkan dari sedang ke rendah. Untuk Pasifik Barat, level wabah cacar monyet juga berada di tingkat rendah.
Sementara itu, WHO mengatakan rencana kesiapsiagaan dan tanggapannya terhadap wabah cacar monyet, yang diluncurkan pada Juli lalu untuk memandu tindakan kesehatan masyarakat secara terkoordinasi, akan berakhir pada Juni tahun ini.
Dua wilayah WHO, Eropa dan Amerika -- berkontribusi terhadap 95 persen dari total kasus cacar monyet di level global -- masih mencatat angka infeksi stabil sejak beberapa pekan terakhir.
WHO wilayah Eropa melaporkan, hingga 3 Februari lalu, 43 negara dan wilayah tidak lagi mendeteksi kasus baru dalam tiga bulan terakhir. Wilayah Amerika juga melaporkan jumlah kasus yang stabil dalam enam minggu terakhir, dengan 200 hingga 250 kasus per minggu.
Juli lalu, WHO secara resmi menyatakan bahwa wabah cacar monyet di luar daerah endemik tradisional di Afrika telah berubah menjadi PHEIC, di mana merupakan tingkat kewaspadaan tertinggi yang dapat dikeluarkan otoritas kesehatan global tersebut. (Jessica Gracia)
Baca juga: Monkeypox Berganti Nama menjadi 'Mpox' untuk Mengurangi Stigma
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News