Jenderal Sergei Surovikin saat menghadiri sebuah pertemuan di Sochi, Rusia, 3 November 2022. (Mikhail METZEL / SPUTNIK / AFP)
Jenderal Sergei Surovikin saat menghadiri sebuah pertemuan di Sochi, Rusia, 3 November 2022. (Mikhail METZEL / SPUTNIK / AFP)

Komandan Baru Rusia Mengakui Pasukannya di Ukraina Sedang Tertekan

Medcom • 19 Oktober 2022 13:47
Moskow: Komandan baru pasukan Rusia di Ukraina, Jenderal Sergei Surovikin, membuat pengakuan tak biasa. Ia mengatakan pasukannya, terutama di wilayah selatan dan timur Ukraina, berada di bawah tekanan.
 
Pasukan Rusia di Kherson, Ukraina, telah mundur sejauh 20 hingga 30 kilometer dari posisi mereka dalam beberapa pekan terakhir. Mereka berisiko terdesak di tepi bagian barat sungai Dnipro sepanjang 2.200 km.
 
"Situasi di daerah 'Operasi Militer Khusus' bisa dibilang tegang," ujar Surovikin, seorang jenderal angkatan udara Rusia yang bulan ini ditunjuk untuk mengambil alih komando lapangan di Ukraina.

"Situasi di daerah ini sulit. Musuh dengan sengaja menyerang infrastruktur dan bangunan tempat tinggal di Kherson," tambahnya kepada saluran televisi Rossiya 24 dan dikutip Asia One, Rabu, 19 Oktober 2022.
 
Baik Ukraina maupun Rusia sama-sama membantah telah sengaja menargetkan warga sipil. Sejak awal invasi, Ukraina berulang kali menuduh Rusia telah melakukan kejahatan perang. 
 
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan "Operasi Militer Khusus" di Ukraina pada 24 Februari lalu. Operasi itu disebut Putin dilakukan untuk memastikan keamanan Rusia dan melindungi masyarakat penutur bahasa Rusia di Ukraina. Namun menurut Ukraina dan sekutu Barat, operasi Putin merupakan invasi tak beralasan hanya untuk merebut wilayah negara tetangganya.
 
Sementara itu, posisi pasukan Rusia di Kupiansk dan Lyman di Ukraina timur dan daerah antara Mykolaiv dan Kryvyi Rih di provinsi Kherson disebut Surovikin terus digempur militer Ukraina.
 
Sang jenderal tampaknya mengakui bahwa pasukan Ukraina bisa terus maju ke kota Kherson yang terletak di dekat mulut Sungai Dnipro. Terkait situasi ini, pasukan Rusia sulit untuk mendapatkan pasokan logistik dari timur karena jembatan utama di seberang Sungai Dnipro telah rusak parah akibat pengeboman oleh pasukan Ukraina.
 
Rusia telah merebut sebagian besar kota Kherson tanpa perlawanan di hari-hari awal invasi. Kherson menjadi satu-satunya kota besar di Ukraina yang direbut pasukan Rusia secara utuh. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
 
Baca:  Pakai Drone Kamikaze, Rusia Kembali Serang Ibu Kota Ukraina

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan