Polisi berlari setelah terjadinya serangan drone di Kyiv, Ukraina, 17 Oktober 2022. (Sergei SUPINSKY / AFP)
Polisi berlari setelah terjadinya serangan drone di Kyiv, Ukraina, 17 Oktober 2022. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Pakai Drone Kamikaze, Rusia Kembali Serang Ibu Kota Ukraina

Marcheilla Ariesta • 17 Oktober 2022 15:18
Kiev: Rusia kembali menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, setelah sepekan lalu meluncurkan rentetan rudal. Kali ini, Rusia melancarkan serangannya ke Kyiv dengan menggunakan pesawat nirawak (drone) Kamikaze.
 
Foto-foto dari jurnalis kantor berita AFP menunjukkan drone menukik rendah melintasi langit Kyiv pada Senin, 17 Oktober 2022. Foto lain menunjukkan asap mengepul dari salah satu titik serangan di ibu kota Ukraina.
 
Sirene serangan udara terdengar di Kyiv sesaat sebelum ledakan pertama terdengar sekitar pukul 06:35 pagi waktu setempat. Suara sirene kemudian terdengar di sejumlah wilayah lain.

"Ibu kota diserang drone kamikaze,” kata kepala staf presiden Ukraina Andriy Yermak via media sosial, dilansir dari AFP.
 
Menurut Yermak, serangan ini menunjukkan keputusasaan Negeri Beruang Merah. "Rusia berpikir serangan ini akan membantu mereka, tetapi justru hanya menunjukkan keputusasaan mereka," ujarnya.
 
"Kami membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara, dan harus dikirim sesegera mungkin. Lebih banyak senjata diperlukan untuk mempertahankan langit dan menghancurkan musuh," sambung Yermak.
 
Serangan terjadi tepat sepekan setelah Rusia melancarkan rentetan rudal ke Kyiv dan kota-kota lain di seantero Ukraina. Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan bahwa serangan drone Kamikaze telah memicu kebakaran dan merusak beberapa bangunan di pusat distrik Shevchenkivsky.
 
Ia memperingatkan warga untuk berlindung. "Pemadam kebakaran sedang bekerja. Beberapa bangunan tempat tinggal rusak. Petugas medis ada di lokasi kejadian," katanya di Telegram.
 
"Kami sedang mengklarifikasi informasi tentang jumlah korban," sambung dia.
 
Pada 10 Oktober lalu, rudal Rusia menghujani Kyiv dan kota-kota lain di Ukraina dalam gelombang serangan terbesar sejak awal invasi. Serangan itu menewaskan sedikitnya 19 orang, melukai 105 lainnya dan memicu kecaman internasional.
 
Moskow melakukan serangan lebih lanjut pada 11 Oktober, meski dalam skala yang lebih kecil. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, serangan itu merupakan balasan atas ledakan yang merusak jembatan utama penghubung Rusia ke semenanjung Krimea.
 
Baca:  Serangan Rudal Rusia Rusak Fasilitas Energi di Ibu Kota Ukraina
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan