DK PBB dijadwalkan menggelar pertemuan darurat mengenai konflik Palestina-Israel pada Minggu besok.
"Apa yang ingin kami lihat adalah suara yang seragam dan kuat dalam mendorong penurunan ketegangan, dihentikannya serangan, dan mendorong kubu-kubu bertikai untuk kembali mencari solusi politik," kata Stephane Dujarric, juru bicara Guterres, dikutip dari laman Telesur pada Sabtu, 15 Mei 2021.
Satu anggota DK PBB sempat memblokade proposal pertemuan mengenai isu Palestina-Israel pada Jumat kemarin, hanya beberapa hari usai semua negara anggota mendukung multilateralisme.
Dujarric mengatakan Guterres khawatir atas kondisi multilateralisme saat ini, "seperti yang sudah kita lihat sendiri selama berlangsungnya pandemi dan di aspek-aspek lainnya."
"Kami ingin melihat negara-negara anggota mengambil tindakan atas nilai-nilai yang kita dukung bersama di dalam organisasi ini," sambungnya.
Ia menambahkan, Guterres berpendapat bahwa jika DK PBB semakin bersatu, maka suara dan dampaknya terhadap isu-isu global juga akan menjadi semakin kuat.
Jumat pekan kemarin, DK PBB menggelar debat tingkat tinggi mengenai perlunya menjunjung multilateralisme. Semua negara anggota menyetujui hal tersebut.
Namun beberapa hari kemudian, Amerika Serikat yang merupakan sekutu Israel memblokade proposal pertemuan DK PBB yang seharusnya digelar Jumat kemarin. DK PBB kemudian menyetujui tanggal baru, yakni hari Minggu besok.
Baca: Israel Terus Bombardir Gaza, 126 Warga Palestina Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News