"Ini adalah pembunuhan," ujar pernyataan penutup tim jaksa pada Senin, 19 April. Sementara kubu pembela berargumen bahwa Chauvin telah mengikuti prosedur kepolisian dengan benar saat menindih leher Floyd dengan lutut.
Ia berperilaku sebagai "polisi pada umumnya," kata pengacara Chauvin, Eric Nelson. Ia menyebut situasi seputar kematian Floyd telah memicu keraguan beralasan atas aksi Chauvin.
Namun jaksa Steve Schleicher meminta dewan juri untuk menggunakan akal sehat mereka. "Percayalah dengan mata Anda semua. Apa yang Anda lihat, itulah yang terjadi," ujar Schleicher, merujuk pada video rekaman amatir yang memperlihatkan momen-momen akhir kematian Floyd.
"Itu bukanlah tindakan seorang polisi. Itu adalah pembunuhan," sambungnya, dilansir dari laman BBC pada Selasa, 20 April 2021.
Baca: Kepala Kepolisian Minneapolis Sebut Derek Chauvin Langgar Kebijakan
Video Chauvin, polisi kulit putih, yang menindih leher Floyd dengan lutut telah memicu aksi protes masif di AS dan sejumlah negara. Dalam video terdengar Floyd berkata "saya tidak bisa bernapas" dalam kondisi tertindih lutut Chauvin.
Persidangan Chauvin dideskripsikan sejumlah pihak sebagai momen penentu hubungan antar ras dan standar perilaku polisi di AS.
Aksi unjuk rasa di sejumlah kota AS diyakini akan terjadi, terlepas dari apakah dewan juri memutuskan Chauvin bersalah atau tidak atas kasus pembunuhan.
Senin kemarin, Gubernur Minnesota Tim Walz telah meminta bantuan keamanan dari negara bagian Ohio dan Nebraska jelang keluarnya keputusan juri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News