Dari berbagai varian covid-19 yang bereda saat ini, tiga jenis yang dianggap paling mengkhawatirkan di kalangan ilmuwan adalah yang berasal dari Inggris, Afsel, dan Brasil. Ketiga varian itu diyakini lebih gampang menular ketimbang versi asli covid-19.
"Dalam uji klinis fase 1 dan 2, data awal memperlihatkan efikasi terbatas terhadap kasus ringan varian Afrika Selatan B.1.351," ucap juru bicara AstraZeneca, dikutip dari laman Arutz Sheva pada Minggu, 7 Februari 2021.
Baca: Vaksin AstraZeneca-Oxford Efektif 76% Setelah 3 Bulan Suntikan Dosis Pertama
Menurut laporan di surat kabar Financial Times, tidak ada satu pun dari 2.000 peserta uji klinis vaksin AstraZeneca yang dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia.
"Namun, kami belum dapat memastikan efek vaksin terhadap kasus yang lebih berat karena sebagian besar subjek (uji klinis) didominasi orang-orang dewasa yang sehat," tutur jubir AstraZeneca.
Seorang profesor dari University of Oxford sebelum mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca yang dapat mengatasi mutasi covid-19 diyakini akan tersedia pada Oktober mendatang.
Menurut profesor Andrew Pollard, yang memimpin tim Oxford dalam pengembangan vaksin, mengotak-atik vaksin merupakan proses yang relatif cepat dan hanya membutuhkan uji klinis berskala kecil sebelum dapat dirilis ke tengah publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id