“Temuan yang belum ditinjau ilmuwan, mendukung keputusan Inggris untuk memperpanjang interval antara dosis awal dan penguat suntikan menjadi 12 minggu,” kata University of Oxford pada Selasa, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu 3 Februari 2021.
Namun, studi baru tidak membahas kekhawatiran tentang kurangnya data tentang kemanjuran di antara warga lanjut usia, yang telah diberikan prioritas tertinggi oleh pemerintah Inggris dalam peluncuran vaksinnya.
Andrew Pollard, Kepala Investigator Uji Coba Vaksin Oxford mengatakan, data menunjukkan interval 12 minggu antara dosis adalah "pendekatan optimal untuk diluncurkan, dan meyakinkan kami bahwa orang terlindungi dari 22 hari setelah satu dosis".
Inggris telah memutuskan untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang secepat mungkin dengan memperpanjang waktu antara suntikan awal dan suntikan penguat untuk mengatasi pandemi covid-19.
Kepala penelitian AstraZeneca mengatakan, 8-12 minggu antara dosis tampaknya menjadi "titik” untuk kemanjuran. Berbeda dengan pembuat obat AS Pfizer, yang telah memperingatkan bahwa vaksin yang telah dikembangkannya dengan BionTech Jerman tidak diujicobakan dengan interval seperti itu.
Hasil untuk vaksin AstraZeneca-Oxford, yang dikumpulkan dari uji coba di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan, menunjukkan bahwa tanggapan kekebalan ditingkatkan dengan interval yang lebih lama untuk dosis kedua di antara peserta berusia 18 hingga 55 tahun.
"Kemanjuran vaksin setelah satu dosis vaksin standar dari hari ke-22 hingga hari ke-90 pascavaksinasi adalah 76 persen, dan analisis model menunjukkan bahwa perlindungan tidak berkurang selama periode 3 bulan awal ini," kata akademisi Oxford keterangan pracetak.
Makalah itu mengatakan bahwa kemanjuran vaksin adalah 82,4 persen dengan 12 minggu atau lebih untuk dosis kedua. Ini lebih tinggi dibandingkan dengan 54,9 persen untuk mereka yang diberikan penguat di bawah enam minggu setelah dosis pertama.
Interval terpanjang antara dosis untuk mereka yang berusia 56 ke atas adalah antara 6-8 minggu, jadi tidak ada data untuk kemanjuran jarak dosis 12 minggu pada kelompok tersebut.
Regulator pengobatan Eropa telah memberi tanda bahwa tidak ada cukup data untuk menentukan seberapa baik vaksin akan bekerja pada orang yang berusia di atas 55 tahun. Tetapi Inggris telah menyatakan keyakinan bahwa vaksin tersebut bekerja di semua kelompok umur.
Studi tersebut mengatakan bahwa tidak seorang pun dari 12.408 orang yang divaksinasi dengan vaksin dosis tunggal dirawat di rumah sakit dengan covid-19 sejak 22 hari setelah imunisasi.
Oxford juga mengatakan data tampaknya menyarankan vaksin mengurangi penularan infeksi, dengan penurunan 67 persen pada swab positif di antara mereka yang divaksinasi dalam uji coba di Inggris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News