"Gelombang pertama vaksin dari Rusia akan tiba September ini untuk keperluan uji klinis," kata Maduro dalam sebuah pidato yang disiarkan melalui Twitter.
Dilansir dari laman ANI, Rabu 9 September 2020, Maduro berencana berdiskusi dengan Dewan Elektoral Nasional mengenai wacana memvaksinasi seluruh calon legislatif menjelang pemilihan umum pada Desember mendatang. Jumlah caleg dalam pemilu di Venezuela berkisar 14 ribu.
Kementerian Kesehatan Rusia telah mendaftarkan Sputnik V untuk penggunaan publik bulan lalu. Vaksin tersebut dikembangkan oleh Gamaleya Center bersama Russian Direct Investment Fund (RDIF).
CEO RDIF Kirill Dmitriev mengaku telah menerima permintaan pembelian Sputnik V dari 20 negara. Sejauh ini, Rusia telah menyepakati pembuatan Sputnik V di lima negara sahabat.
Sebelumnya, Rusia melalui Duta Besar Lyudmila Vorobieva juga telah menawarkan kerja sama seputar Sputnik V ke Pemerintah Indonesia.
"Soal kerja sama dengan Indonesia di area ini, dua presiden kita sudah menyepakati area pencegahan covid-19 dalam sambungan telepon pada 30 April lalu," ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi virtual bulan lalu.
Ada tiga bidang yang ditawarkan Rusia kepada Indonesia seputar covid-19. Bidang pertama adalah distribusi Sputnik V saat seluruh tahahan uji klinis vaksin tersebut selesai.
Bidang kedua adalah uji klinis itu sendiri. Rusia menawarkan Indonesia untuk menjadi salah satu negara peserta dalam uji klinis Sputnik V fase ketiga, yang dijadwalkan dimulai pekan depan.
"Sementara untuk bidang ketiga, kami juga siap jika Indonesia hendak memproduksi sejumlah komponen (Sputnik V) di dalam negeri," sebut Dubes Lyudmila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id