Serangan drone kamikaze Rusia di Ukraina./AFP
Serangan drone kamikaze Rusia di Ukraina./AFP

Serangan Drone Kamikaze Meningkat di Ukraina, Apa Sih Kehebatannya?

Marcheilla Ariesta • 21 Oktober 2022 17:10
Teheran: Pesawat nirawak (drone) jenis "Kamikaze" buatan Iran tengah menjadi sorotan setelah dipakai pasukan Rusia di Ukraina. Rusia menggunakan ratusan drone ini dalam beberapa waktu terakhir, termasuk dalam serangan yang dilancarkan ke ibu kota Kyiv.
 
Sebelum menyerang, drone kamikaze melayang-layang terlebih dahulu, memberikan efek psikologis terhadap masyarakat sipil yang menyaksikannya dari bawah. Drone tersebut akan langsung meledak saat menghantam target.
 
Nama Kamikaze diambil dari metode militer Jepang di era Perang Dunia II, di mana seorang pilot menabrakkan pesawat tempur yang diterbangkannya ke sasaran tertentu.

"Drone ini memungkinkan Rusia untuk menyerang Ukraina jauh dari garis depan, jauh dari ruang pertempuran utama," ujar seorang peneliti dari European Council for Foreign Relations, Ulrike Franke, dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 21 Oktober 2022.
 
"Tetapi ini bukan hanya taktik untuk menargetkan penduduk sipil dan infrastruktur. Ini juga tentang merusak pertahanan udara Ukraina. Setiap drone yang ditembak jatuh mengurangi amunisi sistem pertahanan udara Ukraina, yang bisa saja tidak dapat digunakan lagi untuk menghalau serangan lain," tambah dia.
 
Strategi drone memperlihatkan tren yang lebih luas di luar konflik Rusia-Ukraina. Teknik menerbangkan kawanan drone telah teruji selama perang satu dekade di Suriah, yang dilaporkan juga melibatkan serangan drone kamikaze oleh Rusia dan Iran.
 
Baca juga: Rusia Berjuang Mati-matian Raih Kembali Wilayah Ukraina yang Lepas
 
Negara-negara lain juga mulai memanfaatkan drone. Turki baru-baru ini menjual drone ke negara-negara yang terisolasi dari pasar militer internasional seperti Somalia, Nigeria, dan Albania.
 
Pasukan Ukraina sendiri mempersenjatai diri dengan drone Bayraktar buatan Turki bersama dengan drone Switchblade yang dipasok Amerika Serikat (AS).
 
Tidak banyak negara dapat membeli drone mahal yang disukai negara-negara kekuatan besar Barat seperti AS. Oleh karena itu, drone kamikaze yang lebih murah kemungkinan akan lebih diminati.
 
Anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) bahkan dikabarkan telah dikerahkan ke pangkalan militer Semenanjung Krimea untuk membantu melatih tentara Rusia mengenai cara menggunakan drone buatannya.
 
Ada potensi dalam dunia pengembangan drone untuk membuat pesawat tersebut terintegrasi dengan perangkat lain agar lebih efektif, dinamis, dan presisi. Analis meyakini, drone akan lebih sering digunakan dalam peperangan di masa mendatang.
 
"Contoh-contoh ini adalah bukti bahwa drone akan digunakan secara luas bahkan oleh kekuatan militer yang lebih maju," ucap Zachary Kallenborn, pakar dari Schar School of Policy and Government.
 
Dalam sepekan terakhir, Ukraina menembak jatuh puluhan drone kamikaze yang diterbangkan Rusia. Munculnya banyak drone di Ukraina menandai perubahan sifat ofensif Rusia.
 
Sebagian berspekulasi bahwa Rusia mungkin sudah kehabisan rudal jarak jauh. Terlebih, pasukannya baru-baru ini mengintensifkan pengeboman udara di daerah perkotaan padat penduduk, seperti Kyiv.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan