"Kita harus bekerja sama dengan Tiongkok dan Rusia, sehingga vaksin yang dibuat jajaran ilmuwan mereka dapat terintegrasi dalam upaya multilateral yang luar biasa ini," ucap Macron dalam wawancara dengan media Le Journal du Dimanche.
"Integrasi dapat segera dilakukan setelah mereka memulai proses sertifikasi yang diminta WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," lanjutnya, dilansir dari laman Xinhua pada Selasa, 16 Februari 2021.
Macron mengatakan komunitas global saat ini sedang berperang melawan beberapa varian Covid-19. Menurutnya, upaya global harus dilakukan secara cepat dan efektif dalam mencegah Covid-19 bermutasi lebih lanjut.
Ia juga mendorong komunitas internasional untuk memastikan kesetaraan akses vaksin Covid-19, terutama untuk benua Afrika.
"Negara-negara Afrika merupakan tantangan terkait akses vaksin," ucap Macron. Jika tantangan ini tidak bisa diatasi, lanjutnya, maka "kita terancam menghadapi krisis kesehatan dan juga etika."
Sebelumnya pada bulan ini, Macron bersedia menerima vaksin Covid-19 dari perusahaan manapun yang telah mendapat izin penggunaan dari Agensi Obat-obatan Eropa (EMA). Sejauh ini, EMA baru mengeluarkan izin untuk vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, dan AstraZeneca.
Minimnya jumlah vaksin yang telah mendapat izin di Eropa memicu kritikan publik, yang mendorong negara-negara di kawasan untuk mengambil solusi alternatif.
Baca: Macron: Vaksin AstraZeneca Hanya untuk Warga di Bawah 65 Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id