Biden dinyatakan menang oleh media-media besar AS usai meraih 20 electoral college atau suara elektoral dari Pennsylvania dan enam dari Nevada. Total suara yang diraih Biden sejauh ini 290, melampaui 270 yang dibutuhkan untuk menang dalam pilpres AS. Sementara petahana Donald Trump hanya mampu meraih 214 suara elektoral.
"Mengenai pilpres AS, kami masih akan menunggu hingga semua masalah hukum telah diselesaikan," ujar Lopez Obrador, dilansir dari laman Guardian pada Minggu, 8 November 2020.
Ia merujuk pada sejumlah gugatan hukum yang dilayangkan Presiden AS Donald Trump mengenai tuduhan kecurangan dalam pilpres. Sejauh ini, Trump belum dapat membuktikan adanya kecurangan seperti yang dituduhkannya.
"Menunggu merupakan langkah bijaksana," sebut Lopez Obrador, sembari menambahkan bahwa selama ini Trump selalu menghormati Meksiko. Ia mengaku menjalin hubungan baik dengan Trump dan juga dengan Biden.
Pemimpin global beramai-ramai mengucapkan selamat kepada Biden dan juga wakilnya, Kamala Harris. Sebagian besar ucapan selamat sejauh ini datang dari benua Eropa.
Berbeda dari banyak kepala negara, Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa menjadi satu-satunya yang mengucapkan selamat atas 'kemenangan' Trump dalam pilpres AS. Ucapan selamat disampaikan PM Jansa saat proses penghitungan masih berlangsung, dan ketika Biden masih jauh memimpin dalam hal perolehan suara elektoral dan juga suara populer (popular vote).
PM Jansa bahkan masih memperlihatkan dukungannya kepada Trump, bahkan setelah kemenangan Biden diumumkan di media.
Dari Asia, PM India Narendra Modi mengucapkan selamat atas "kemenangan spektakuler" Biden-Harris. Ia meyakini hubungan AS-India akan semakin menguat di bahwa kepemimpinan mereka berdua.
Baca: PM India Sebut Kemenangan Biden-Harris Spektakuler
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
