Penyelidikan kriminal ke perusahaan dibuka pada 2012 menyusul laporan skema pengintaian luas terhadap para karyawan, serta pelanggan yang berselisih dengan Ikea Prancis.
Jaksa mengatakan Ikea Prancis menyewa perusahaan keamanan dan detektif swasta secara ilegal untuk memperoleh informasi mengenai karyawan dan calon stafnya. Ini dianggap sebagai bagian dari sistem mata-mata yang beroperasi dari 2009 hingga 2012.
Jaksa menuntut denda 2 juta euro terhadap perusahaan. Namun, pengadilan menjatuhkan denda sebesar 1 juta euro saja.
Ikea belum menanggapi keputusan pengadilan tersebut. Sementara itu, mantan kepala eksekutif Ikea Prancis, Jean-Louis Baillot dinyatakan bersalah atas kasus ini.
"Baillot dijatuhi hukuman percobaan dua tahun penjara dan didenda 50 ribu euro karena menyimpan data pribadi," tutur pengadilan, dilansur dari Deutsche Welle, Selasa, 15 Juni 2021.
Baillot sebelumnya membantah melakukan kesalahan dan menyalahkan mantan kepala manajemen risiko, Jean-Francois Paris, yang mengaku telah mengirimkan nama orang ke perusahaan keamanan swasta, Eirpace.
Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar Warga
Sekitar 15 orang diadili atas sistem mata-mata, di antaranya mantan CEO Ikea France lainnya, Stefan Vanoverbeke. Mereka yang diadili juga termasuk empat petugas polisi yang dituduh menyerahkan informasi rahasia kepada Ikea France.
Didirikan pada tahun 1943, Ikea adalah perusahaan multinasional Swedia terkenal dengan furnitur siap pakai, peralatan dapur, dan aksesori rumah. Perusahaan ini memiliki sekitar 400 toko di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News