Kekhawatiran disampaikan Guterres terhadap separuh dari total populasi Afghanistan, atau berkisar 18 juta jiwa. Menurutnya, jutaan warga Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat untuk bertahan hidup.
"Bencana kemanusiaan sudah semakin mendekat," kata Guterres, dilansir dari laman Yeni Safak, Rabu, 1 September 2021.
"Di tengah kekeringan parah dan musim dingin yang semakin mendekat, tambahan makanan, tempat perlindungan, dan pasokan kesehatan harus segera disalurkan ke sana," sambungnya.
Sekitar sepertiga warga Afghanistan disebut Guterres menghadapi masalah insekuritas pangan, atau tidak tahu harus makan apa lagi hari ini atau besok. Ia memprediksi lebih dari separuh anak-anak di Afghanistan akan mengalami malnutrisi tahun depan jika tidak segera mendapat bantuan.
PBB telah mengevakuasi ratusan personel mereka dari Afghanistan sebelum berakhirnya misi militer Amerika Serikat di negara tersebut. Para staf PBB ini direlokasi sementara ke Almaty, Kazakhstan, dan melakukan pekerjaan mereka untuk Afghanistan dari jauh.
Guterres menegaskan, PBB tetap berkomitmen untuk membantu masyarakat Afghanistan di masa-masa sulit seperti saat ini. Nantinya, personel lapangan PBB akan menyalurkan langsung bantuan kemanusiaan ke tangan mereka yang membutuhkan.
Untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar, Guterres menyerukan kepada Taliban dan pihak-pihak terkait agar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul tetap dibuka.
Baca: DK PBB Desak Taliban Izinkan Warga Tinggalkan Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News