Baca: Trump akan Hentikan Semua Pendanaan untuk WHO.
"Presiden menghentikan pendanaan ke WHO karena memimpin perjuangan global melawan pandemi virus korona, tidak masuk akal. Keputusan ini berbahaya, ilegal dan akan ditantang dengan cepat,” tegas Pelosi, seperti dikutip AFP, Kamis, 16 April 2020.
“Yang ada adalah orang yang lemah, pemimpin yang buruk tidak bertanggung jawab. Orang lemah yang menyalahkan orang lain,” sebut Pelosi terkait langkah Trump.
Trump mengumumkan niatnya untuk menangguhkan dana dari AS untuk WHO pada Selasa. Dia menuduh badan kesehatan PBB itu sangat salah mengelola dan menutupi penyebaran virus korona.
“Pembekuan dana akan dilakukan hingga 90 hari, selama waktu pemerintahannya menyelidiki tanggapan WHO terhadap virus korona dan dimulainya kembali pembayaran akan bergantung pada hasil penyelidikan,” kata Trump.
AS diketahui menyumbang sekitar 15 persen dari anggaran organisasi sebesar USD6,2 miliar selama dua tahun terakhir dan diakui sebagai kontributor terbesar WHO. Pengeluaran bantuan asing Washington, termasuk kepada WHO, harus disetujui oleh Kongres sebagai bagian dari anggaran federal tahunan.
Undang-undang Pengendalian Impoundment tahun 1974 menetapkan bahwa seorang presiden dapat menahan dana tersebut hingga 45 hari, hanya setelah “surat khusus kepada Kongres yang mengidentifikasi jumlah usulan penarikan diri; alasan untuk itu; dan dampak anggaran, ekonomi dan program dari pembatalan tersebut”.
Baca: Bekukan Dana WHO, Trump Lakukan Kejahatan Kemanusiaan.
Menahan di luar kerangka waktu itu akan membutuhkan tindakan Kongres. American Medical Association (AMA) juga menyebut keputusan Trump ‘berbahaya’.
"Selama krisis kesehatan publik terburuk dalam satu abad, menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia adalah langkah berbahaya ke arah yang salah. Ini tidak akan membuat upaya mengalahkan covid-19 lebih mudah," kata Presiden AMA Patrice Harris.
“Memerangi pandemi global membutuhkan kerja sama internasional dan ketergantungan pada sains dan data. Memotong dana ke WHO daripada berfokus pada solusi adalah langkah berbahaya pada saat yang genting bagi dunia," tambahnya.
"AMA sangat prihatin dengan keputusan ini dan konsekuensinya yang luas, dan kami sangat mendesak presiden untuk mempertimbangkan kembali,” tutur Harris.
Namun Trump mungkin memiliki dasar hukum untuk memotong setidaknya sebagian dari pendanaan.
"Tidak diragukan lagi ada alasan yang masuk akal untuk mengkritik WHO. Meskipun fokus pemerintah pada hal itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari penanganan krisis sendiri, untuk melanjutkan upaya mengurangi pendanaan Amerika terhadap kesehatan internasional. Serta membingkainya dengan xenophobia dan jingoistic dari krisis,” kata Asisten Profesor di Departemen Pemerintahan Cornell University, David Alexander Bateman.
“Pemerintahan, bagaimanapun, mungkin berada di pijakan hukum yang kuat untuk memotong beberapa sumber pendanaan WHO, meskipun banyak akan bergantung pada bahasa spesifik dari otorisasi dan alokasi yang relevan yang telah melewati Kongres,” sebut Batemen.
Covid-19 telah menginfeksi 2.056.055 jiwa di seluruh dunia saat ini. Sementara korban meninggal mencapai 134.178 dan yang sembuh berada di angka 511.019 orang.
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini (embed: https://www.medcom.id/corona).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News