"Saya ingin meminta maaf," ucap PM Johnson dalam sebuah pernyataan singkat, membuka sesi tanya jawab rutin di House of Common di London.
"Saya tahu jutaan orang di seantero negeri ini telah membuat pengorbanan luar biasa dalam 18 bulan terakhir," ungkapnya, dilansir dari Anadolu Agency, Rabu, 12 Januari 2022.
"Dan saya juga tahu penderitaan mereka semua, yang tidak dapat berduka untuk para kerabat mereka, tidak dapat menjalani kehidupan normal, atau melakukan hal-hal yang mereka senangi," tutur PM Johnson.
Senin kemarin, kantor berita ITV News memberikan bocoran surat elektronik (email) yang mengungkapkan berlangsunnya pesta di Downing Street pada 2020.
Dalam laporan ITV News, email tersebut dikirim oleh Martin Reynolds, sekretaris pribadi PM Johnson, ke ratusan staf Downing Street, termasuk jajaran penasihat, penulis naskah pidato dan bahkan petugas penjaga pintu.
Bocoran email ini mengonfirmasi beberapa klaim sebelumnya mengenai pesta di Downing Street selama lockdown Covid-19 di Inggris.
"Saya tahu kekesalan mereka kepada saya dan juga kepada pemerintah yang saya pimpin. Saya tahu mereka kesal karena ternyata di Downing Street, aturan tidak dijalankan dengan baik oleh orang-orang yang membuat aturan tersebut," ucap PM Johnson.
"Walau saya tidak dapat mengantisipasi kesimpulan dari penyelidikan saat ini," saya menyadari ada beberapa hal yang tidak kami lakukan dengan baik," lanjutnya.
"Sekali lagi, saya mengungkapkan permohonan mendalam kepada kalian semua," pungkas PM Johnson.
Bulan lalu, sebuah foto di majalah Observer memperlihatkan PM Johnson, istrinya dan dua ajudan sedang duduk di sebuah meja taman, mengonsumsi makanan dan miras. Foto itu dirilis setelah kemunculan klaim sebelumnya, mengenai adanya pesta lain yang dihadiri 20 staf.
Kabar mengejutkan ini dipastikan menambah tekanan terhadap PM Inggris, yang tengah menghadapi ketidakpuasan dari dalam partainya sendiri dan para pemilih Inggris.
Baca: Waduh, PM Inggris Pernah Pesta Miras Saat Lockdown Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News