Penampakan wilayah Chernihiv di Ukraina, sebelum digempur pasukan Rusia./AFP
Penampakan wilayah Chernihiv di Ukraina, sebelum digempur pasukan Rusia./AFP

33 Mayat Ditemukan Usai Serangan Udara Rusia ke Kota Chernihiv

Marcheilla Ariesta • 04 Maret 2022 17:11
Chernihiv: Sebanyak 33 jenazah ditemukan dalam puing-puing bangunan setelah serangan udara dilakukan pasukan Rusia di kota Chernihiv, Ukraina pada Kamis, 3 Maret. Layanan darurat Ukraina sebelumnya memperkirakan 22 orang tewas dalam serangan ini.
 
"Pekerjaan penyelamatan untuk sementara dihentikan karena adanya penembakan besar-besaran di wilayah itu," kata Layanan Darurat Ukraina, dilansir dari Straits Times, Jumat, 4 Maret 2022.
 
Sebelumnya, Gubernur Viacheslav Chaus mengatakan, sedikitnya sembilan orang tewas dalam serangan udara yang menghantam rumah dan dua sekolah.

Layanan darurat Ukraina mengatakan 18 orang juga terluka dalam serangan itu, memperbarui jumlah korban sebelumnya.
 
Kota Chernihiv terletak 120 km timur laut Kyiv, yang coba diserang oleh pasukan Rusia dari utara. Wakil Wali Kota Chernihiv Regina Gusak mengatakan, kota itu dilanda bom Rusia.
 
Layanan darurat Ukraina merilis gambar yang menunjukkan gumpalan asap keluar dari apartemen yang rusak berat, dengan puing-puing berserakan di halaman dan penyelamat membawa mayat dengan tandu.
 
"Pesawat Rusia juga menyerang dua sekolah di daerah Staraya Podusivka (di Chernihiv) dan rumah-rumah pribadi. Tim penyelamat sedang bekerja di daerah itu," tutur Chaus.
 
Baca juga: Lavrov Tegaskan Rusia akan Lanjutkan Perang di Ukraina Sampai Akhir
 
Sebelumnya pada konferensi pers Kamis 3 Maret 2022, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan ada sembilan WNI di wilayah Chernihiv. Belum diketahui kondisi mereka saat ini.
 
Sejak menginvasi Ukraina seminggu yang lalu, Rusia mengatakan bahwa mereka tidak menargetkan wilayah sipil, meskipun ada bukti yang menyatakan sebaliknya.
 
Ukraina mengatakan sedikitnya 350 warga sipil telah tewas sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangannya.
 
Serangan itu terjadi saat pejabat Ukraina dan Rusia berkumpul untuk membicarakan gencatan senjata di perbatasan Belarusia-Polandia pada Kamis kemarin.
 
Di hari yang sama, Putin berjanji akan melanjutkan kemauannya di Ukraina. Ia mengatakan hal tersebut dalam komunikasi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
 
Pemimpin Rusia itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur, bahkan ketika rentetan sanksi Barat akan menghancurkan ekonomi Moskow.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan