Presiden AS Joe Biden saat berbicara di ruang Roosevelt di Gedung Putih, Washington, 24 Agustus 2021. (Drew Angerer / Getty / AFP)
Presiden AS Joe Biden saat berbicara di ruang Roosevelt di Gedung Putih, Washington, 24 Agustus 2021. (Drew Angerer / Getty / AFP)

Biden Bersikeras Tak Perpanjang Masa Evakuasi di Afghanistan

Marcheilla Ariesta • 25 Agustus 2021 13:58
Kabul: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengonfirmasi evakuasi dari Afghanistan akan berakhir pekan depan. Konfirmasi tersebut semakin menambah keputusasaan warga Afghanistan yang ingin melarikan diri dari ancaman kelompok Taliban.
 
AS bersitegang dengan beberapa sekutu terdekatnya karena tetap berpegang pada tenggat waktu evakuasi, yakni pada 31 Agustus mendatang.
 
Lebih dari 70 ribu warga telah dievakuasi dari bandara Kabul. Namun, kerumunan besar warga Afghanistan tetap berada di luar bandara Kabul, berharap melarikan diri dari ancaman pembalasan dan penindasan Taliban.

"Semakin cepat kita bisa menyelesaikannya, semakin baik. Setiap hari operasi ini membawa risiko tambahan bagi pasukan kita," ucap Biden, dilansir dari Gulf News, Rabu, 25 Agustus 2021.
 
"Saat ini kami sedang dalam proses untuk menyelesaikan (evakuasi) pada 31 Agustus," imbuhnya.
 
Konfirmasi Biden ini semakin menambah tekanan terhadap sejumlah negara yang ingin mengevakuasi warga mereka dari Afghanistan.
 
Biden tetap bersikeras pada komitmennya meski telah bertemu secara daring dengan para pemimpin negara G7. "AS dan sekutu terdekat akan berdiri bahu-membahu dalam tindakan di masa depan atas isu Afghanistan dan Taliban," kata Biden.
 
Sementara itu, Taliban mendesak warga Afghanistan yang terampil untuk tidak meninggalkan negara itu. Mereka memperingatkan AS dan sekutu NATO-nya bahwa mereka tidak akan menerima perpanjangan batas waktu evakuasi.
 
Baca:  Taliban Ingatkan Konsekuensi Jika AS Perpanjang Tenggat Waktu Evakuasi
 
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada AS untuk berhenti membawa ahli Afghanistan, seperti insinyur dan dokter ke luar negeri.
 
"Negara ini membutuhkan keahlian mereka. Mereka tidak boleh dibawa ke negara lain," kata Zabihullah dalam konferensi pers.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan