Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/ALTAN/AFP Adem.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/ALTAN/AFP Adem.

Polisi Turki Bubarkan Iktikaf Massa Pengkritik Partai Penguasa

M Sholahadhin Azhar • 04 Mei 2021 23:15
Ankara: Anggota Yayasan Furkan dibubarkan kepolisian Turki saat melakukan iktikaf di masjid di tenggara Provinsi Gaziantep. Kejadian ini kemudian memicu protes di media sosial.
 
Massa yang dibubarkan ialah mereka yang kritis terhadap Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mereka sedang melaksanakan iktikaf sepuluh hari terakhir Ramadan pada 3 Mei 2021. Saat itu, polisi membubarkan massa tersebut dan sempat menyemprotkan merica agar kegiatan itu dihentikan. 
 
Padahal, anggota yayasan tersebut telah mematuhi langkah-langkah protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan menjaga jarak. Namun, pembubaran tetap dilakukan dan mereka sempat mengecam aksi tersebut.

"Ini bukan Israel, ini Turki!" kata mereka dilansir Turkish Minute, Selasa, 4 Mei 2021.
 
Baca: Turki Tangkap 200 Demonstran di Hari Buruh Internasional
 
Mereka menyindir perlakuan polisi Turki mirip pasukan keamanan Israel yang menyerang masjid dan menahan warga Palestina. Anggota yayasan tersebut mengkritik dan menyebut ada standar ganda terhadap kelompoknya. Mereka  mengatakan AKP tidak memberlakukan pembatasan virus korona ketika mengadakan kongres partai dengan dihadiri ribuan orang.
 
"Mereka justru mengizinkan orang berkumpul di stadion, transportasi umum, dan pabrik meskipun telah ada kebijakan pembatasan tetapi malah mencegah sekelompok kecil orang beribadah di sebuah masjid," tegas mereka.
 
Sebelumnya, Kepolisian Turki menahan 13 orang yang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa Hari Perempuan Sedunia. Penahanan terkait dugaan penghinaan terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan. 
 
Dilaporkan Associated Press, pada Kamis, 11 April 2021, polisi menahan 13 orang, termasuk seorang anak di bawah umur. Sejumlah media lokal menyebut mereka yang ditangkap dituding telah meneriakkan slogan-slogan yang dianggap menghina Erdogan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan