Di Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi Moskow pada 2014, otoritas lokal mengatakan bahwa sistem pertahanan udara telah menembak jatuh sebuah drone di atas markas Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol.
Dilansir dari Gulf Today, Minggu, 21 Agustus 2022, ini merupakan insiden drone kedua di atas markas Sevastopol dalam tiga pekan terakhir. Sebelumnya pada bulan ini, beberapa ledakan terjadi di sebuah pangkalan udara Rusia dan gudang amunisi di Krimea.
Oleg Kryuchkov, seorang ajudan untuk gubernur Krimea, mengatakan bahwa "serangan sejumlah drone" telah memicu sistem pertahanan udara di Krimea barat.
"Sistem pertahanan duara berhasil menembak jatuh semua target di atas Krimea pada Sabtu pagi. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan material," ujar atas Krychukov, Sergei Aksyonov, via Telegram.
Rusia menganggap Krimea sebagai bagian dari negara mereka, terutama sejak pembangunan sebuah jembatan besar yang menghubungkannya dengan daratan utama Negeri Beruang Merah. Ukraina menegaskan tidak akan pernah mau menerima aneksasi tersebut.
Mikhail Razvozhaev, Gubernur Sevastopol, mengatakan bahwa drone Ukraina yang ditembak telah jatuh di atas markas angkatan laut dan tidak menimbulkan korban maupun kerusakan berarti.
Namun insiden itu menggarisbawahi kerentanan keamanan di kalangan pasukan Rusia di Krimea. Sebuah serangan drone di markas angkatan laut Rusia pada 31 Juli lalu telah melukai lima orang dan memaksa pembatalan peringatan Hari Angkatan Udara.
Pekan ini, sebuah gudang senjata Rusia di Krimea juga dihantam ledakan. Pekan kemarin, sembilan pesawat Rusia dikabarkan hancur dalam sebuah serangan di Krimea.
Baca: Gudang Senjata Rusia di Krimea Terbakar, Picu Ledakan Amunisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News