Emir Kuwait, Syekh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah saat bertemu Raja Salman di Arab Saudi Selasa 6 Juni 2017 (Foto: AFP).
Emir Kuwait, Syekh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah saat bertemu Raja Salman di Arab Saudi Selasa 6 Juni 2017 (Foto: AFP).

Upaya Mediasi Akhiri Krisis Diplomatik Qatar Berakhir Gagal

Fajar Nugraha • 07 Juni 2017 12:59
medcom.id, Riyadh: Emir Kuwait, Syekh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah kembali dari kunjungan singkat ke Arab Saudi. Syekh Sabah bermaksud memediasi krisis diplomatik antara Qatar dengan Arab Saudi serta beberapa negara sekutunya.
 
Namun kunjungan pada Selasa 6 Juni itu, berujung pada kegagalan. Upaya untuk mengubah keadaan, termasuk dengan jalan mediasi tidak membuahkan hasil. Demikian diberitakan Al Jazeera, Rabu 7 Juni 2017.
 
Meskipun sudah melakukan pembicaraan dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, namun hasilnya tetap saja nihil.
 
 
Arab Saudi dan beberapa negara memutus hubungan dengan Qatar pada Senin 5 Juni 2017. Mereka menuduh Qatar mendukung sejumlah grup teroris dan berusaha menggoyang stabilitas Timur Tengah.
 
Negara yang mengikuti langkah Arab Saudi adalah Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Yaman, Libya, Maladewa dan Mauritius. Sementara Yordania menurunkan level kontak diplomatik dengan Qatar dan menutup cabang Al-Jazeera di negaranya. 
 
Upaya Mediasi Akhiri Krisis Diplomatik Qatar Berakhir Gagal
 
 
Kementerian Luar Negeri Qatar membantah tuduhan negara-negara Teluk. Doha mengaku kecewa atas pemutusan hubungan diplomatik, namun menegaskan tidak akan mengambil langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan.
 
Terkait Al-Jazeera, Arab Saudi juga meminta media nasional Qatar itu mengubah kebijakan redaksi dan juga dengan jajaran stafnya. Riyadh ingin Al-Jazeera sejalan dengan kepentingan negara-negara Teluk Persia dan dunia Arab. 
 
 
Dalam beberapa pemberitaan, Arab Saudi memberikan syarat agar hubungan kedua negara kembali normal. Arab meminta agar Qatar untuk mengusir semua anggota kelompok Ikhwanul Muslimin dan Qatar. Hal tersebut juga disertai pembekuan rekening bank kelompok tersebut. 
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan