Negara-negara Teluk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin 5 Juni 2017, dengan alasan Doha telah mendukung aktivitas sejumlah grup teroris dan berusaha menggoyang stabilitas Timur Tengah.
"Qatar tidak akan mengambil langkah-langkah yang dapat memperburuk situasi. Kami yakin masalah ini harus diselesaikan secara kekeluargaan di meja negosiasi," ucap al-Thani dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Al-Jazeera, Selasa 6 Juni 2017.
Ia menambahkan Doha akan menahan diri meski mengaku kesal atas aksi unilateral Arab Saudi dan beberapa negara lainnya di bidang diplomasi.

Sebelumnya, Emir Kuwait Syekh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah meminta Qatar untuk menahan diri di tengah kekisruhan.
"Yang Mulia Emir Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah meminta Emir Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani menahan diri dan tidak mengambil sejumlah langkah yang dapat meningkatkan ketegangan," kata pernyataan resmi Kuwait.
"Dalam sambungan telepon dengan Emir Qatar, Yang Mulia Emir (Syekh Sabah) berharap Syekh Tamim akan mencoba menurunkan ketegangan secara kekeluargaan," lanjutnya.
Selain meminta menahan diri, Emir Qatar juga menekankan pentingnya meningkatkan aksi gabungan negara-negara Teluk Persia dalam mendukung kepentingan anggota-anggota GGC (Dewan Kerja Sama Teluk).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News