"Tidak ada yang baru. Pelapor di Dewan HAM PBB mengulangi di dalam laporannya yang tidak mengikat hukum. Itu adalah hal-hal yang telah diterbitkan dan beredar di media sebelumnya," kata Jubeir dalam akun Twitter-nya, dilansir dari Gulf News, Kamis, 20 Juni 2019.
Khashoggi merupakan seorang kolumnis Washington Post yang kerap mengkritik kerajaan Arab Saudi, terutama Pangeran Mohammed. Dia tewas dibunuh di Konsulat Jenderal Arab Saudi yang berada di Istanbul, Turki.
Baca juga: Penyelidikan Kematian Khashoggi Sasar Putra Mahkota Saudi
Pelapor khusus PBB, Agnes Callamard mengatakan bahwa pembunuhan Khashoggi disengaja dan direncanakan. Hal itu diutarakannya dalam laporan setebal 100 halaman.
Laporannya bergantung pada rekaman dan pekerjaan forensik yang dilakukan penyelidik Turki. Dia juga mengambil informasi dari persidangan para tersangka di Arab Saudi.
Callamard menuturkan investigasi lebih lanjut diperlukan demi mengetahui sejauh mana MBS mengetahui pembunuhan Khashoggi.
"Ada bukti yang cukup kredibel mengenai tanggung jawab Putra Mahkota (MBS) yang mengharuskan penyelidikan lebih lanjut," papar Callamard.
"Apakah dia (MBS) secara langsung atau tidak langsung menghasut pembunuhan itu, apakah dia seharusnya bisa mencegah eksekusi ketika misi (pembunuhan) berlangsung) dan gagal menggagalkannya," paparnya menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News