Baca juga: Trump Jatuhkan Sanksi, Iran Sebut Mustahil Berdialog.
“Kami tidak akan mengizinkan wilayah kami dijadikan tempat untuk melancarkan tindakan tak bersahabat kepada negara tetangga, termasuk Iran,” ujar Presiden Salih, seperti dikutip CNN, Rabu, 26 Juni 2019.
Menurut Salih tidak ada kesepakatan antara Irak dan AS yang bisa membuat Donald Trump berpikir bahwa, Negeri Paman Sam bisa menggunakan wilayah Irak untuk melancarkan serangan.
Pada Februari lalu, Trump mengatakan bahwa sekitar 5.000 prajurit AS harus tetap berada di Irak untuk mewaspadai Iran. Tetapi di saat bersamaan, Trump menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menggunakan wilayah Irak untuk menyerang Negeri Mullah.
Ketegangan terbaru antara Iran dan Amerika Serikat kembali menyeruak ketika Negeri Paman Sam menjatuhkan sanksi baru. Sanksi itu bahkan disasar juga untuk pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei.
Baca juga: Presiden Iran Tuduh AS Berbohong Terkait Tawaran Negosiasi.
Presiden Iran Hassan Rouhani bahkan menyebut Gedung Putih seperti sosok yang menderita keterbelakanan mental. Rouhani menyebut AS berbohong terkait tawaran untuk melakukan negosiasi lanjutan mengenai nuklir Iran.
AS pada awalnya berniat untuk melakukan serangan balasan atas jatuhnya drone atau pesawat tak berawak mereka yang ditembak oleh Iran. Presiden Trump membatalkan serangan, karena diperkirakan bisa menewaskan 150 warga sipil.
Tetapi pada Selasa, 25 Juni, Trump mengancam Iran bahwa Amerika akan melakukan serangan balasan jika negara itu menyerang apapun yang berbau ‘Amerika’.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News