Pertemuan yang digelar di Oslo adalah bagian dari upaya mediasi Norwegia dalam mendamaikan dua kubu bertikai di Venezuela.
"Kami menyambut baik dan siap berperan dalam membantu pembicaraan itu. Namun kami memperingatkan negara mana pun agar tidak menetapkan ultimatum kepada Presiden Venezuela," sebut pernyataan Kemenlu Rusia, dikutip dari AFP, Selasa 28 Mei 2019.
Sementara itu, tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido akan mengirim delegasi ke Oslo pekan mendatang untuk dialog tatap muka secara langsung dengan perwakilan dari pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Baca: Oposisi Venezuela akan Kirim Perwakilan untuk Dialog Damai
Guaido, yang diakui Amerika Serikat serta puluhan negara lain sebagai presiden interim Venezuela, mengatakan bahwa delegasi oposisi akan dipimpin Wakil Juru Bicara Parlemen Stalin Gonzales dan Gerardo Blyde. Keduanya sudah pernah berdialog dengan pemerintah Norwegia di pertemuan pertama.
Menteri Komunikasi Venezuela Jorge Rodriguez dan Gubernur Miranda, Hector Rodriguez, telah mewakili pemerintahan Maduro dalam fase awal dialog damai di Norwegia. Belum diketahui apakah keduanya akan berpartisipasi dalam dialog pekan depan.
Wacana negosiasi damai di Oslo muncul usai Guaido dan Maduro bersitegang selama berbulan-bulan. Guaido dan para pendukungnya menilai kepemimpinan Maduro di periode kedua tidak sah karena pemilihan umum tidak diikuti banyak tokoh.
Maduro juga dinilai oposisi gagal mengangkat Venezuela dari jurang krisis ekonomi yang mencekik. Hiperinflasi di Venezuela membuat mata uang bolivar hampir tidak ada nilainya. Berbagai bahan kebutuhan pokok di Venezuela juga minim, yang memaksa jutaan warga melarikan diri ke beberapa negara tetangga.
Namun Maduro kokoh bertahan di kursi presiden karena masih didukung sebagian besar elemen militer dan beberapa negara besar seperti Rusia dan Tiongkok. Guaido sempat ingin memicu pemberontakan militer pada 30 April, namun berakhir gagal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News