Penghancuran puluhan rumah warga Palestina oleh Israel di Sur Bahir, Yerusalem timur, 22 Juli 2019. (Foto: AFP/AHMAD GHARABLI)
Penghancuran puluhan rumah warga Palestina oleh Israel di Sur Bahir, Yerusalem timur, 22 Juli 2019. (Foto: AFP/AHMAD GHARABLI)

Arab Saudi: Hentikan Agresi Israel terhadap Palestina

Arpan Rahman • 24 Juli 2019 14:28
Riyadh: Arab Saudi mengecam keras penghancuran sejumlah rumah milik warga Palestina oleh Israel di Yerusalem Timur. Riyadh menyerukan kepada komunitas internasional untuk berjuang bersama dalam "menghentikan agresi" Israel.
 
"Kabinet mengecam dan mengutuk keras otoritas pendudukan Israel atas penghancuran puluhan rumah di Yerusalem timur," kata sebuah pernyataan yang dirilis media Saudi Press Agency (SPA) dan dikutip AFP, Rabu 24 Juli 2019.
 
"Kami menyerukan komunitas internasional untuk mengintervensi agresi berbahaya ini yang ditujukan terhadap warga Palestina," lanjutnya.

Pasukan Israel mendatangi wilayah Sur Bahir pada Senin pagi dan mulai mengusir warga Palestina dari rumah-rumah mereka. Penghancuran terhadap puluhan rumah pun dilakukan dengan menggunakan buldoser.
 
Berbicara dalam sebuah sesi di Dewan Keamanan PBB di New York, utusan Palestina untuk PBB Mansour memperlihatkan beberapa foto buldoser, polisi dan tentara Israel yang sedang berada di wilayah Sur Bahir. Dalam deretan foto itu terlihat sejumlah keluarga Palestina yang pasrah melihat rumah mereka dihancurkan otoritas Israel.
 
Menurut Mansour, penghancuran sekitar 10 apartemen -- sebagian besar masih dalam proses pembangunan -- membuat 17 orang kehilangan tempat tinggal, termasuk 11 anak-anak. Sekitar 350 warga Palestina lainnya disebut Mansour juga terancam kehilangan tempat bermukim.
 
Ia menilai aksi Israel dapat dikategorikan "pembersihan etnis" dan juga "kejahatan perang."
 
Baca: Palestina Sebut Penghancuran Rumah oleh Israel Kejahatan Perang
 
Indonesia juga telah mengecam aksi Israel tersebut. Lewat Kementerian Luar Negeri, Indonesia menilai langkah Israel di Sur Bahir merupakan pelanggaran hukum internasional dan juga berbagai resolusi PBB.
 
Israel mengatakan deretan rumah itu didirikan terlalu dekat dengan penghalang pemisah Tepi Barat, dan karenanya dianggap sebagai "risiko keamanan."
 
Israel merebut Yerusalem timur dan Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967. Untuk mempertahankan klaim, Israel mendirikan sejumlah perumahan di daerah yang diakui komunitas global sebagai tanah Palestina.
 
"Pembangunan permukiman ilegal oleh Israel dan pembangunan terowngan menuju Al-Haram al-Sharif merupakan aneksasi de facto dan membahayakan proses perdamaian," sebut Kemenlu RI.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan