Otoritas Palestina di bawah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas telah terkena pemangkasan dana bantuan utama, salah satunya yang berasal dari Amerika Serikat. Washington telah memutuskan untuk mengakhiri segala bentuk bantuan kepada Palestina, usai mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017.
"Pemerintah Qatar mengalokasikan USD300 juta dalam bentuk pinjaman untuk mendukung sektor kesehatan dan pendidikan Otoritas Palestina," ujar pihak pemerintah di kantor berita Qatar News Agency, Selasa 7 Mei 2019.
Sementara USD180 juta sisanya akan dialokasikan sebagai "bantuan kemanusiaan" dalam mendukung program Perserikatan Bangsa-Bangsa di palestina. Bantuan Qatar juga akan mengalir ke sektor energi, untuk memastikan pasokan listrik kepada warga Palestina tidak terganggu.
Januari 2018, AS telah memangkas secara signifikan angka bantuan yang ditujukan kepada Agensi PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS mengatakan keputusan itu diambil "berdasarkan arahan dari presiden," yang merupakan hasil dari pengulasan kembali program bantuan untuk wilayah Palestina.
"Bantuan yang tadinya dialokasikan untuk Tepi barat dan Gaza akan dialihkan ke proyek-proyek prioritas tinggi lainnya," ucap pejabat itu.
"Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan beragam tantangan yang dihadapi komunitas internasional dalam menyalurkan bantuan ke Gaza, dimana kelompok Hamas membahayakan kehidupan masyarakat di sana dan memperburuk situasi kemanusiaan serta ekonomi," lanjut dia. Hamas adalah kelompok penguasa di Jalur Gaza, yang dari waktu ke waktu terus bersitegang dengan Israel.
Ketegangan terbaru antara Hamas dengan Israel terjadi sepanjang akhir pekan kemarin. Namun berkat mediasi Mesir, kedua kubu akhirnya menyepakati gencatan senjata.
Baca: Menlu RI dan Watap Mesir untuk PBB Bahas Situasi Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id