Kesepakatan ini membawa angin segar bagi warga Gaza dan Israel, tetapi perdamaian yang berkelanjutan membutuhkan komitmen dan dukungan dari komunitas internasional.
Berikut 10 fakta lengkap mengenai gencatan senjata tersebut:
1. Dimulai Setelah Konflik Berdarah Selama 15 Bulan
Perang ini dimulai sejak 7 Oktober 2023, saat Hamas meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Israel. Serangan itu memicu respons militer Israel yang menghancurkan banyak wilayah di Gaza.Dalam konflik ini, sedikitnya 46.707 warga Palestina tewas, sementara 110.265 lainnya terluka. Di sisi Israel, 1.139 orang tewas dalam serangan awal Hamas, dan lebih dari 200 orang menjadi tawanan.
2. Qatar sebagai Mediator Utama
Peran penting Qatar dalam menengahi kesepakatan ini diakui oleh banyak pihak. Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, menyatakan bahwa gencatan senjata ini bertujuan untuk menghentikan penderitaan yang sudah terlalu lama terjadi.Ia juga menegaskan bahwa kesepakatan tersebut mencakup peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pembebasan tahanan Israel.
"Kesepakatan ini adalah langkah konkret untuk meringankan penderitaan semua pihak," ujar Sheikh Mohammed dalam konferensi pers, Rabu, 15 Januari 2025.
3. Bantuan Kemanusiaan yang Sangat Dinanti
Gencatan senjata ini membawa harapan besar bagi warga Gaza, yang selama ini hidup di bawah blokade ketat dan kekurangan kebutuhan dasar. Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut bahwa kebutuhan kesehatan di Gaza masih "sangat besar.""Perdamaian adalah obat terbaik," tulis Tedros di platform X. Ia juga menyatakan bahwa WHO siap meningkatkan dukungan kesehatan di Gaza bersama para mitra internasional.
Baca juga: Israel dan Hamas Dilaporkan Setujui Gencatan Senjata, Ini Isinya
4. Pembebasan Tahanan Israel oleh Hamas
Dalam kesepakatan ini, Hamas setuju untuk membebaskan tahanan Israel yang ditahan sejak awal konflik. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa langkah ini akan mengakhiri penderitaan keluarga para sandera."Kami tidak akan berhenti sampai semua warga kami kembali ke rumah dengan selamat," ujar Netanyahu dalam pernyataan resminya.
5. Serangan Sebelum Gencatan Senjata Dimulai
Meski kesepakatan telah diumumkan, serangan besar tetap terjadi menjelang dimulainya gencatan senjata. Pasukan Israel mengebom sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan serta beberapa rumah di seluruh Jalur Gaza, menewaskan 62 orang hanya dalam kurun waktu 24 jam terakhir sebelum kesepakatan diumumkan.
6. Tekanan Pemerintahan Trump terhadap Netanyahu
Menurut Omar Rahman, seorang peneliti di Dewan Timur Tengah untuk Urusan Global, tekanan yang diberikan oleh pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump memainkan peran penting dalam tercapainya kesepakatan ini."Utusan Trump, Steve Witkoff, pergi ke wilayah tersebut dan mengatakan kepada Netanyahu: 'Anda harus menyelesaikan kesepakatan ini'," ungkap Rahman.
Namun, Rahman juga memperingatkan bahwa Israel mungkin akan mencoba mengulur waktu atau bahkan keluar dari kesepakatan ini.
7. Kritik terhadap Peran Pemerintahan Biden
Rahman menambahkan bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak layak mendapatkan pujian atas kesepakatan ini."Ini adalah upaya yang tidak tahu malu untuk mencoba dan mengklaim penghargaan atas kesepakatan yang sebenarnya telah ada selama sembilan bulan terakhir," katanya kepada Al Jazeera.
8. Kamala Harris Sebut Kepemimpinan Biden sebagai Kunci
Wakil Presiden AS, Kamala Harris, memuji kepemimpinan Biden dalam membantu tercapainya gencatan senjata. Dalam pernyataannya, Harris menyoroti pentingnya menghentikan penderitaan di Gaza."Kami tidak akan pernah melupakan nyawa yang hilang akibat serangan brutal Hamas pada 7 Oktober dan horor yang dialami oleh banyak orang tak bersalah dalam perang ini," kata Harris.
9. Ucapan Terima Kasih Netanyahu kepada Trump
Netanyahu secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Trump melalui sambungan telepon karena berhasil mengamankan pembebasan para sandera."Terima kasih kepada Presiden terpilih Trump atas bantuannya yang luar biasa dalam mengakhiri penderitaan para sandera dan keluarga mereka," ujar Netanyahu dalam pernyataan resmi kantornya.
10. Tantangan ke Depan untuk Perdamaian
Meskipun gencatan senjata ini memberikan harapan baru, banyak pihak menyadari bahwa perdamaian di kawasan tersebut masih jauh dari tercapai. Analis memperingatkan bahwa implementasi kesepakatan ini memerlukan pengawasan ketat."Israel akan mencoba mengulur waktu atau keluar dari kesepakatan ini. Ini akan menjadi tujuan akhir Netanyahu," tambah Omar Rahman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News