Seperti dilansir Independent, grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa serangan terbaru menewaskan sembilan orang dan melukai 31 lainnya.
Total korban tewas di Ghouta Timur sejak sepekan terakhir kini telah melampaui 500 orang, dengan lebih dari 120 adalah anak-anak.
Sejumlah kelompok pemberontak mengatakan bahwa mereka bentrok dengan pejuang pro pemerintah Suriah Damaskus di berbagai medan tempur di dekat Damaskus.
Tim penyelamat dan penduduk setempat mengatakan pesawat tempur Suriah menggempur beberapa kota di Ghouta Timur.
Pemerintah Suriah belum mengomentari laporan jumlah korban tewas di Ghouta Timur. SOHR menyebut pengeboman terbaru pada akhir pekan tidak terlampau intens seperti serangan-serangan sebelumnya.
Baca: Serangan Beruntun di Ghouta Timur Tewaskan Hampir 500 Warga
Resolusi Gencatan Senjata
Masih dari pantauan SOHR, muncul laporan dari lapangan bahwa sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit atas gejala yang mengindikasikan keracunan gas klorin.
Pemerintahan Suriah di bawah Presiden Bashar al-Assad berulang kali dituduh menggunakan senjata kimia terhadap warganya sendiri. Sebuah laporan PBB mengungkapkan adanya penggunaan gas sarin di kota Khan Sheikhoun pada April 2017. Damaskus membantahnya.
Sabtu kemarin, DK PBB secara bulat mengadopsi resolusi gencatan senjata di Suriah. Resolusi tidak menyebutkan kapan gencatan senjata ini akan mulai diberlakukan.
Gencatan senjata selama 30 hari di Suriah bertujuan untuk membuka akses penyaluran bantuan kemanusiaan dan evakuasi medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News