PM Israel Benjamin Netanyahu klaim banyak negara ingin pindahkan kedutaan ke Yerusalem (Foto: AFP).
PM Israel Benjamin Netanyahu klaim banyak negara ingin pindahkan kedutaan ke Yerusalem (Foto: AFP).

PM Israel: Banyak Negara Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

Fajar Nugraha • 23 Desember 2017 10:47
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, beberapa negara yang mempertimbangkan dengan serius untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.
 
 
Hal ini disampaikan oleh Netanyahu meskipun Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat untuk menolak pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump 6 Desember lalu. Trump juga merencanakan pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
 
"Saat ini kami sedang berbicara dengan beberapa negara yang serius mempertimbangkan bahwa mereka akan melakukan hal yang sama dengan Amerika Serikat dan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem," ujar Netanyahu, seperti dikutip CNN, Sabtu 23 Desember 2017.
 
Namun Netanyahu menolak mengungkapkan beberapa negara itu. "Saya bisa saja memberitahu kalian, tetapi saya tidak ingin, karena inginkan keberhasilan dan kemungkinan besar hal itu akan terjadi," imbuhnya.
 
Meskipun pengakuan dari Trump dikecam banyak pihak hampir di seluruh dunia. Beberapa politikus Eropa timur menunjukkan dukungan sikap AS terhadap Yerusalem dan mendesak dunia untuk melakukan pengakuan yang sama. Sementara negara lain seperti Tiongkok dan Turki, mendorong negara juga mengakui Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina.
 
Pada Kamis 21 Desember, PBB sepakati resolusi menolak pengakuan AS terhadap Yerusalem.  Dalam voting di sidang majelis itu, 128 negara mendukung resolusi sementara 35 negara menyatakan abstain dan sembilan lainnya menolak. Untuk diketahui, sistem pemungutan suara dalam Sidang Majelis Umum PBB ini bersifat darurat dan jarang sekali terjadi.
 
 
Meski demikian, Amerika Serikat yang menjadi sasaran dalam sidang menegaskan bahwa hasil suara tidak akan memengaruhi keputusan Washington. Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengingatkan kembali mengenai kontribusi AS untuk PBB dan pihaknya meminta kontribusi itu dihormati.
 
"Dalam kasus Amerika Serikat, kita diminta membayar lebih dari orang lain atas hak istimewa yang kita miliki. Kami memiliki kewajiban untuk menuntut lebih banyak untuk investasi kami," katanya.
 
Menurut dia, keputusan Trump untuk memindahkan kedutaan besar AS ke Yerusalem telah dibuat. Dan keputusan tersebut sesuai dengan UU AS sejak 1995. 
 
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan