Dalam pidato singkatnya di televisi Diab mengatakan bahwa dia mengambil langkah mundur, sehingga dapat berdiri bersama rakyat dan berjuang untuk perubahan.
"Saya menyatakan hari ini pengunduran diri pemerintah ini. Semoga Tuhan melindungi Lebanon," katanya, mengulangi kalimat terakhir 3 kali.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dikutip France24, Leila Molana-Allen melaporkan dari Beirut bahwa pengunduran diri Diab tampaknya tidak mungkin menenangkan pengunjuk rasa. Lantaran massa menyerukan perombakan total sistem politik pengakuan negara.
Baca: Ledakan Beirut Picu Pengunduran Diri Massal Pemerintah Lebanon
"Protes meletus tepat sebelum pidato Hassan Diab. Ada protes bahkan sebelum itu, tetapi protes mulai menjadi cukup keras selama setengah jam terakhir," kata Molana-Allen.
Menurut dia, para demonstran telah kehilangan rasa takut dan menginginkan lebih dari sekadar pengunduran diri Hassan Diab. Terutama sistem kenegaraan Lebanon.
"Di mana mereka percaya sangat tidak mungkin untuk mencapai pemerintahan yang benar-benar akan mengurus kebutuhan rakyat Lebanon," kata dia.
Pengunduran diri perdana menteri diterima oleh Presiden Lebanon Michel Aoun, yang meminta pemerintah saat ini untuk tetap dalam kapasitas sebagai pengurus sampai kabinet baru terbentuk.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, seperti pengunduran diri Saad Hariri sebagai perdana menteri pada Oktober 2019, Molana-Allen menjelaskan bahwa kabinet Diab dapat menjalankan pemerintahannya. Perdana menteri baru akan dipilih parlemen untuk kemudian membentuk kabinet baru.
(Faustinus Nua)