Buku terbaru karya Paus Fransiskus yang akan terbit. Dok. Vatican News
Buku terbaru karya Paus Fransiskus yang akan terbit. Dok. Vatican News

Fakta-Fakta Paus Fransiskus Desak Pengusutan Genosida di Gaza dalam Buku yang Terbit Hari Ini

M Rodhi Aulia • 19 November 2024 10:36
Jakarta: Pemimpin Gereja Katolik se-dunia, Paus Fransiskus dalam bukunya yang dirilis untuk memperingati Yubileum 2025, menyerukan agar dunia melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan genosida yang terjadi di Gaza.
 
Ia menekankan pentingnya evaluasi mendalam untuk menentukan apakah tindakan di Gaza memenuhi definisi genosida seperti yang diatur oleh badan hukum internasional. Pernyataan ini menjadi salah satu bagian dari buku tersebut yang membahas isu-isu global, termasuk penderitaan warga Palestina akibat konflik yang berkepanjangan.
 
Mengacu pada pernyataannya, Paus menulis bahwa situasi di Gaza perlu dipelajari lebih lanjut dengan pendekatan yang serius dan saksama. 

Baca juga: Kali Pertama, Fransiskus Sebut ‘Genosida’ atas Serangan Israel di Gaza
 
"Menurut beberapa pakar, apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri genosida," tulisnya dalam buku itu yang dilansir dari Vaticannews, Selasa 19 November 2024.
 
Fakta-Fakta Pernyataan Paus Fransiskus

1. Penyelidikan Genosida di Gaza

Paus Fransiskus menyerukan pentingnya penyelidikan mendalam atas kemungkinan genosida di Gaza. Hal ini mencerminkan keprihatinannya terhadap penderitaan warga sipil yang terdampak perang. Penekanan pada istilah genosida dalam pernyataan ini menunjukkan keberanian Paus untuk mengangkat isu sensitif dalam konteks konflik Israel-Palestina.
 
Ia mengingatkan bahwa definisi teknis dari genosida harus didasarkan pada analisis mendalam dan standar yang diatur oleh badan internasional. 
 
"Peristiwa ini harus diselidiki secara saksama untuk menentukan apakah peristiwa ini sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan badan-badan internasional," tulis Paus. 

2. Krisis Kemanusiaan di Gaza

Paus juga menyoroti penderitaan warga Palestina di Gaza akibat kelaparan dan sulitnya akses bantuan. Ia menekankan bahwa krisis kemanusiaan ini memengaruhi martabat manusia yang seharusnya dilindungi dalam situasi konflik sekalipun. Kekurangan bahan pokok dan bantuan telah memperburuk keadaan warga Gaza yang sudah berada dalam kondisi kritis.
 
"Saya terutama memikirkan mereka yang meninggalkan Gaza di tengah kelaparan yang telah melanda saudara-saudari Palestina mereka, mengingat sulitnya mendapatkan makanan dan bantuan ke wilayah mereka," tulis Paus.

3. Peran Negara Timur Tengah

Paus Fransiskus memberikan apresiasi kepada negara-negara seperti Yordania dan Lebanon yang tetap membuka pintu bagi para pengungsi perang. Menurutnya, sikap ini merupakan contoh nyata dari nilai-nilai kemanusiaan yang dapat menjadi teladan bagi dunia internasional. 
 
Kedua negara tersebut telah menjadi penyelamat bagi jutaan orang yang melarikan diri dari konflik di wilayah Timur Tengah.
 
"Di Timur Tengah, di mana pintu terbuka negara-negara seperti Yordania atau Lebanon terus menjadi penyelamat bagi jutaan orang yang melarikan diri dari konflik di wilayah tersebut," tulis Paus dalam buku itu.

4. Rilis Buku Baru Paus

Buku terbaru Paus Fransiskus yang berjudul Harapan Tidak Pernah Mengecewakan. Peziarah Menuju Dunia yang Lebih Baik dirilis untuk memperingati Yubileum 2025. 
 
Buku ini akan diterbitkan secara luas di berbagai negara, termasuk Italia, Spanyol, dan Amerika Latin, dengan edisi lainnya menyusul. Buku ini tidak hanya membahas konflik Gaza, tetapi juga isu-isu global lain seperti kelaparan dan migrasi.
 
"Buku tersebut akan terbit pada hari Selasa, 19 November di Italia, Spanyol, dan Amerika Latin, dan akan menyusul di negara-negara lain," tulis Vaticannews.
 
Buku yang diterbitkan oleh Edizioni Piemme ini memiliki tema besar penghormatan terhadap martabat manusia di tengah tantangan dunia saat ini. "Harapan tidak pernah mengecewakan. Peziarah menuju dunia yang lebih baik," menjadi pesan yang ingin disampaikan Paus melalui buku tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan