“Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida,” kata Fransiskus dalam kutipan yang diterbitkan oleh harian Italia La Stampa pada Minggu, 17 November 2024.
“Kita harus menyelidiki dengan saksama untuk menentukan apakah hal itu sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan badan-badan internasional,” tambahnya.
Buku tersebut, yang ditulis Hernan Reyes Alcaide dan berdasarkan wawancara dengan Fransiskus, berjudul “Hope Never Disappoints: Pilgrims towards a Better World.” Buku tersebut akan dirilis pada Selasa mendatang menjelang peringatan yubileum Paus yang pada 2025, yang diperkirakan dihadiri lebih dari 30 juta peziarah di Roma.
Paus asal Argentina itu sering menyesalkan jumlah korban tewas perang Israel-Hamas di Gaza, di mana angkanya telah mencapai 43.846 orang, sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan wilayah itu.
Namun seruannya untuk penyelidikan menandai pertama kalinya ia secara terbuka menggunakan istilah "genosida,” meski tanpa mendukung penggunaannya, dalam konteks serangan militer Israel di Gaza.
Kedutaan Besar Israel di Vatikan menanggapi pada hari Minggu dengan sebuah tulisan di media sosial X, mengutip Duta Besarnya Yaron Sideman.
"Terjadi pembantaian genosida pada 7 Oktober 2023 terhadap warga negara Israel, dan sejak itu, Israel telah menggunakan hak membela diri terhadap upaya dari tujuh front berbeda untuk membunuh warga negaranya," kata pernyataan itu.
Baca juga: Israel Terus Bombardir Lebanon dan Gaza, Paus Fransiskus: Tidak Bermoral!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News