"Mengapa ini bisa terjadi di sini? Penembakan ini sangat barbar," ujar kepala masjid Quebec City Islamic Cultural Center, Mohamed Yangui, Minggu (29/1/2017).
Sebelumnya, seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa tiga pelaku menembaki sekitar 40 orang di dalam masjid. Polisi memasang garis polisi di lokasi kejadian dan belum bersedia berkomentar kepada awak media.
Yangui, yang tidak berada di masjid pada saat kejadian, mengaku mendapat panggilan telepon terkait penembakan. Dia tidak mengetahui ada berapa orang yang terluka, karena para korban dilarikan ke rumah sakit berbeda di Quebec.
Pada Juni 2016, sebuah kepala babi ditemukan tergeletak di pintu masjid Quebec City Islamic Cultural Center.
Tiga tahun sebelumnya, polisi menginvestigasi insiden di sebuah masjid di Saguenay, Quebec, di mana tembok luarnya disiram cairan yang diyakini sebagai darah babi.
Islamofobia atau ketakutan terhadap Islam meningkat di Quebec dalam beberapa tahun terakhir di tengah perdebatan politik mengenai apakah niqab, penutup wajah wanita Muslim, harus dilarang atau tidak.
Di provinsi Ontario, sebuah masjid dibakar pada 2015, satu hari setelah penembakan dan bom bunuh diri di Paris, Prancis.
Sementara di Amerika Serikat (AS), sebuah masjid di Victoria, Texas, diyakini telah dibakar secara sengaja pada Sabtu 28 Januari. Otoritas lokal masih menginvestigasi kasus, dan mengimbau publik untuk tidak langsung melompat ke kesimpulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id