Sebuah rumah yang hancur terkena serangan udara koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman. (Foto: AFP)
Sebuah rumah yang hancur terkena serangan udara koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman. (Foto: AFP)

Bayi Kembar Siam di Yaman Meninggal, Houthi Salahkan Saudi

Arpan Rahman • 10 Februari 2019 17:36
Sanaa: Bayi kembar siam yang belum lama ini lahir di Yaman meninggal dunia di ibu kota Sanaa, Sabtu 9 Februari 2019. Abdelkhaleq dan Abdelrahim lahir di luar area Sanaa sekitar dua pekan lalu.
 
Dinukil dari laman AFP, Minggu 10 Februari 2019, kedua bayi siam itu hanya memiliki satu ginjal dan sepasang kaki, namun organ jantung serta paru-parunya terpisah.
 
Kepala pediatri di Rumah Sakit Al-Thawra di Sanaa, Dr Faisal al-Babili, mengatakan fasilitas di departemennya kurang lengkap untuk merawat atau memisahkan bayi kembar siam tersebut. Ia menyerukan permohonan tolong kepada komunitas global pada Rabu kemarin.

Pemberontak Houthi menyalahkan koalisi pimpinan Arab Saudi atas kematian Abdelkhaleq dan Abdelrahim karena "menolak membuka bandara Sanaa agar keduanya dapat dirawat."
 
Rabu malam kemarin, Kepala Pusat Bantuan dan Pertolongan Raja Salman, Abdullah al-Rabeeah, mengatakan dirinya memiliki satu tim yang siap merawat kedua bayi kembar tersebut.
 
Beberapa area yang dikuasai Houthi, termasuk Sanaa, diblokade koalisi militer pimpinan Arab Saudi sejak Maret 2015. Layanan kesehatan di Yaman runtuh, dan sebagian besar rumah sakit di negara tersebut tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani kasus atau penyakit langka.
 
Sementara membawa pasien keluar dari Yaman merupakan tantangan besar dalam bidang logistik. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah mediator berusaha membuka kembali bandara internasional Sanaa.
 
Pemerintah Yaman menuduh Houthi menyelundupkan senjata api melalui bandara Sanaa dan juga Hudaidah -- kota pelabuhan yang dinilai vital dalam akses masuk bantuan kemanusiaan. Koalisi Saudi secara ketat melarang adanya penerbangan dari dan menuju Sanaa serta pengiriman barang via Hudaidah.
 
Baca: Rp212M Dibutuhkan untuk Bantu Warga Suriah, Gaza dan Yaman
 
Sejak 2015, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10 ribu orang tewas dan lebih dari 60 ribu lainnya terluka dalam konflik di Yaman. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
 
Sejumlah grup hak asasi manusia menyebut angka sebenarnya mungkin lima kali lebih tinggi dari estimasi WHO.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan