SDF yang didukung Amerika Serikat melancarkan serangan besar-besaran ke Baghouz pekan kemarin. Meski jumlah militan ISIS diyakini kurang dari 1.000, SDF kesulitan menembus pertahanan grup tersebut.
Baca: Pertempuran Besar Terjadi di Wilayah Terakhir ISIS
Jumat kemarin, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa kekalahan ISIS akan diumumkan dalam "24 jam ke depan." Namun hingga Sabtu 16 Februari 2019, belum ada pengumuman apa-apa dari Gedung Putih.
Jiya Furat, pemimpin SDF untuk pertempuran di Baghouz, mengatakan bahwa pengumuman dari Trump mungkin baru akan muncul "beberapa hari ke depan" karena saat ini masih banyak warga yang melarikan diri dari desa tersebut.
"Masih banyak warga sipil yang terperangkap dan dijadikan perisai manusia," tutur Furat, seperti dilansir dari kantor berita BBC.
"Dalam beberapa hari ke depan, tidak lama lagi, kami akan menyiarkan kabar berakhirnya kejayaan Daesh," lanjut dia, menggunakan akronim lain dari ISIS.
Juru bicara SDF Adnan Afrin mengatakan kepada media AFP bahwa mereka terkejut mengetahui masih banyak warga sipil terperangkap di Baghouz. Afrin menegaskan hendak meminimalisasi korban jiwa dari warga sipil, sehingga pergerakan SDF di Baghouz diperlambat.
Sementara itu grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan bahwa 440 militan ISIS di Baghouz telah menyerah dalam beberapa hari terakhir. Namun SDF meyakini masih ada ratusan militan lainnya di desa tersebut.
SOHR menyebut SDF sedang berusaha keras untuk menemukan sekelompok militan ISIS yang bersembunyi di jaringan terowongan di desa Baghouz.
Empat tahun lalu, ISIS menguasai 88 ribu kilometer per segi lahan, yang membentang dari Suriah barat ke Irak timur. Kala itu, ISIS mendeklarasikan berdirinya kekhilafahan.
ISIS mengalami kekalahan besar dalam beberapa bulan terakhir. Namun Perserikatan Bangsa-bangsa meyakini ISIS masih menguasai sekitar 14 ribu hingga 18 ribu militan di Irak dan Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News