Dua orang WNI yang berhasil diselamatkan (Foto: Dok. KBRI Amman)
Dua orang WNI yang berhasil diselamatkan (Foto: Dok. KBRI Amman)

Selamat dari Penyelundupan, 2 WNI Akan Dipulangkan

Fajar Nugraha • 10 Juni 2016 11:59
medcom.id, Amman: Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amman, Yordania berhasil menyelamatkan dua warga negara Indonesia (WNI) yang akan diperdagangkan ke Suriah. Keduanya akan dipulangkan minggu depan.
 
"Sekarang (keduanya) masih ada di shelter KBRI. Minggu depan ini akan diantar langsung oleh Atnaker (Kepala Staf Teknis Tenaga Kerja) ke Jakarta," ujar pejabat Konsuler KBRI Amman, Nico Adam, kepada Metrotvnews.com, Jumat (10/6/2016).
 
Pihak KBRI sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwenang di Jakarta. Laporan pun sudah dilakukan pada Kamis 9 Juni.
 
"Laporan sudah diajukan, selain ke Menlu, Menaker juga Kapolri dan Bareskrim," lanjutnya.
 
Sementara biaya pemulangan dari dua WNI bernama Leni binti Budiman Selemah dan Warti Bidawati, akan dibiayai oleh KBRI.
 
"Saat ini KBRI (di seluruh dunia) juga lagi altik mendata ke setiap provinsi untuk mencari WNI atau TKI ilegal untuk dipulangkan ke Indonesia," imbuh Nico.
 
Nico menambahkan program outreach ini merupakan arahan langsung Presiden yang menargetkan pemulangan TKI ilegal atau sebutannya Undocumented sebanyak 50.000 orang. Ini termasuk TKI seluruh dunia dan Jordan juga.
 
KBRI sisir penjara untuk cari TKI ilegal
 
KBRI diminta aktif untuk mencari TKI yang mengalami kesulitan. Ini termasuk melakukan pencarian di tempat seperti penjara.
 
"Jadi kita diminta untuk menyisir ke segala tempat termasuk penjara penjara. Untuk ini KBRI bekerjasama dengan pihak kepolisian dan lembaga perburuhan setempat," pungkas Nico.
 
"Bagi (TKI) yang mempunyai kasus diminta segera diberi pendampingan pengacara. Bila sudah selesai karena tidak ada dokumen resmi, diminta untuk berikan atau dibuatkan dan kemudian segera dipulangkan," tuturnya.
 
Jika seandainya bila ada denda overstay (tinggal melebih batas waktu ditentukan), karena tidak ada dokumen izin tinggal KBRI pun untuk membayar denda tersebut. Semua anggaran untuk keperluan ini dikirim tambahan dari pusat.
 
"Sebelum dipulangkan, semua TKI ilegal ini ditawarkan untuk mendapatkan pelatihan keterampilan apa. Kemudian setibanya di Jakarta, mereka langsung ditunggu pihak Kemenaker dan BNP2TKI untuk langsung disekolahkan atau dikursuskan untuk pelatihan keterampilan yang dia inginkan," jelas Nico.
 
Sementara di bulan ramadan ini KBRI melalui masyarakat diminta untuk mensosialisasikan program pemulangan ini. Terkait isu yang terakhir ini, -khusus untuk Leni dan Warti- diminta seluruh staf KBRI bergerak, termasuk Kepala Staf Teknis Tenaga Kerja KBRI Amman Mohammad Yusuf.
 
 
Seperti diketahui sebelumnya, Leni binti Budiman Selemah dan Warti Bidawati yang keduanya asal daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)terindikasi sebagai korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Mereka jadi korban dari jaringan yang dipimpin oleh kelompok Ibu Rudi yang berdomisili di Malang dan bekerjasama dengan orang Malaysia dan satu orang warga keturunan Arab. 
 
Kedua WNI itu pada awalnya dijanjikan bekerja di Turki. Namun pada akhirnya justru hendak diselundupkan ke Suriah, sebelum berhasil diselamatkan di Amman, menyusul adanya laporan dari pihak berwenang Yordania.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan