Kondisi kerusakan di kota Aleppo, Suriah. (Foto: AFP)
Kondisi kerusakan di kota Aleppo, Suriah. (Foto: AFP)

Imbauan Dramatis Kala Pasukan Suriah Siap Merebut Aleppo

Arpan Rahman • 13 Desember 2016 19:26
medcom.id, Aleppo: Pasukan pemerintah Suriah sudah siap melancarkan serangan terakhir untuk merebut menguasai sepenuhnya wilayah Aleppo timur, Selasa 13 Desember. Di saat bersamaan, masyarakat internasional dan lembaga bantuan mengimbau bahwa keselamatan ribuan warga sipil harus diutamakan. 
 
Seruan dramatis muncul sehari setelah militer Suriah mengklaim telah menduduki 99 persen dari bekas kawasan pemberontak di Aleppo, menandai segera berakhirnya gerakan pemberontak di wilayah timur kota tersebut. 
 
Merebut kembali Aleppo, yang telah terpecah antara zona pemberontak dan kekuasaan pemerintah sejak 2012, akan menjadi kemenangan terbesar Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara di negara itu. Aleppo sudah lama dianggap sebagai gerbang utama antara Turki dan Suriah.

Tapi kemenangan pemerintah di Aleppo tidak mengakhiri konflik, karena mash banyak wilayah Suriah masih di luar kontrol pemerintah. Lebih dari seperempat juta orang telah tewas akibat konflik yang hampir memasuki tahun keenam ini.
 
Komite Palang Merah Internasional dalam sebuah pernyataan mendesak kubu yang bertikai di Aleppo untuk menyelamatkan warga sipil. Dikatakan, ribuan orang yang tidak ambil bagian dalam perang "benar-benar tidak punya tempat aman untuk berlindung."
 
"Kami mengimbau kepada pihak-pihak yang berperang untuk mendahulukan kemanusiaan ketimbang sasaran militer", kata kepala delegasi ICRC di Suriah, Marianne Gasser, yang saat ini berada di Aleppo. 
 
"Kami siap mengawasi pelaksanaan setiap kesepakatan bersama yang menempatkan warga sipil diutamakan. Kita tidak bisa mendesak lagi, sudah cukup: ini harus dilakukan," bubuhnya seperti disitir Daily Mail dari laporan Associated Press, Selasa (13/12/2016).
 
Imbauan Dramatis Kala Pasukan Suriah Siap Merebut Aleppo
 
Kekejaman terhadap Warga Sipil
 
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengatakan bahwa dirinya khawatir atas laporan kekejaman terhadap sejumlah besar warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam situasi terakhir di Aleppo. Ia menekankan PBB tidak mampu mandiri memverifikasi laporan tersebut.
 
Ban juga mengatakan PBB menggarisbawahi kewajiban semua pihak di lokasi untuk melindungi warga sipil dan mematuhi hukum kemanusiaan serta hak asasi manusia internasional. 
 
Di Moskow, sekutu utama Assad dalam perang, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Suriah kini menguasai "lebih dari 98 persen" Aleppo dan pemberontak mengendalikan kawasan selebihnya kira-kira seukuran 3 kilometer persegi.
 
Beberapa aktivis oposisi Suriah mengklaim pasukan pemerintah melakukan serangan kilat ke arah pemberontak di Aleppo. Tetapi militer Suriah membantah klaim itu, sembari menyebutkan tuduhan seperti itu "upaya putus asa" mencoba untuk mendapatkan simpati internasional.
 
Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus menyerukan gencatan senjata secepatnya di Aleppo. Ia juga meminta masyarakat internasional, negara-negara Eropa, sejumlah negara regional, dan Turki untuk mengadakan konvoi bantuan internasional kepada masyarakat yang membutuhkan di Aleppo.
 
Pada Senin, anggota staf klinik yang tersisa di wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo berkutat di tempat penampungan saat pasukan pemerintah Suriah maju. "Mereka yang tewas dan terluka ditinggalkan di jalan-jalan," kata administrator klinik, Mohammed Abu Rajab.
 
Rami Abdul Rahman, yang memimpin Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), mengatakan lebih dari 60 warga sipil dan pejuang tewas dalam kawasan yang dikuasai pemberontak di Aleppo pada Senin kemarin.
 
"Kondisi ini menakutkan," kata Bassam Haji Mustafa, seorang juru bicara pemberontakdalam kontak dengan para pejuang di kota itu. Para pejuang oposisi sudah "melakukan yang terbaik untuk mempertahankan apa yang tersisa," tambahnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan