Pasukan Presiden Bashar al-Assad mencaplok lebih dari 90 persen bekas kubu oposisi di Aleppo timur. Grup pemantau dan pernyataan resmi militer mengatakan hal itu, dan bayangan sudah di depan mata buat merebut kembali seluruh kota.
Seorang pejabat militer Suriah di Aleppo berkata kepada AFP: "Operasi di kawasan timur memasuki tahap akhir," sewaktu bentrokan sengit dilaporkan terjadi di beberapa sisa distrik kota yang diduduki pemberontak.
Jatuhnya Aleppo akan dihadapi pemberontak sebagai kekalahan terburuk mereka sejak awal konflik Suriah pada 2011, dan pemerintah akan mengendalikan lima kota besar di negara itu.
Pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan, pada Senin pagi, bahwa tentara telah merebut distrik Sheikh Saeed yang luas di Aleppo tenggara.
Media resmi Suriah menegaskan direbutnya kembali Sheikh Saeed, melalui televisi pemerintah yang menyiarkan tayangan langsung dari kawasan tersebut.
"Hanya distrik Masyhad dan Sukkari tetap sepenuhnya di bawah kendali oposisi," kata SOHR yang berbasis di Inggris. Kawasan lain masih terbelah antara pasukan oposisi dan gerak maju tentara.
"Beberapa daerah yang masih di bawah kontrol oposisi sangat kecil, dan lokasi itu bisa jatuh setiap saat," kata Direktur SOHR Rami Abdel Rahman seperti dilansir AFP, Selasa (13/12/2016).
Ribuan Warga Mengungsi

Presiden Suriah Bashar al-Assad. (Foto: AFP)
Semalaman hingga Senin pagi, pesawat-pesawat tempur pemerintah dan artileri menghantam wilayah kekuasaan pemberontak yang tersisa di sebelah timur kota.
Seorang koresponden AFP di sebelah barat Aleppo yang diduduki pemerintah, mengatakan, pengeboman bisa terdengar dari sana. Beberapa bom yang terberat melantak kawasan itu dalam beberapa hari terakhir.
Warga yang ketakutan telah melarikan diri dari sejumlah daerah yang dikuasai pemberontak tatkala tentara bergerak maju sejak awal operasinya pada 15 November.
SOHR mengungkapkan, Senin, 10.000 orang telah melarikan diri dari daerah pemberontak dalam 24 jam, sehingga jumlah warga yang telah mengungsi -- sebagian besar ke wilayah yang dikuasai pemerintah -- mencapai 130.000 orang.
Pada Minggu 11 Desember saja, kantor berita SANA melansir, 8.000 penduduk mengungsi dari distrik pemberontak dengan melintasi jalur yang dibuka pemerintah.
Dikatakan, sekitar setengah di antaranya telah dipindahkan ke tempat penampungan sementara, sedangkan sisanya tinggal bersama kerabat mereka di Aleppo barat.
Dan setidaknya 3.500 warga sipil meninggalkan sebelah timur Aleppo, Senin, SANA melaporkan.
Pemberontak Suriah menguasai Aleppo timur pada 2012, tahun yang mengawali pemberontakan, dimulai dengan protes anti-pemerintah tapi berubah menjadi perang saudara setelah tindakan keras rezim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News