Saluran televisi nasional Iran memperlihatkan kerumunan orang berpakaian hitam berkumpul di Teheran, kota Mashhad dan tempat lainnya.
Gerakan massal ini muncul dua hari usai aksi protes anti-pemerintah di Mashhad pada Kamis kemarin merembet ke berbagai kota. Awalnya menentang kenaikan harga barang-barang kebutuhan, unjuk rasa meluas menjadi penentangan penuh terhadap pemerintah Iran.
Sejumlah video di media sosial memperlihatkan ratusan orang berunjuk rasa di kota Qom pada Jumat malam. Beberapa orang terdengar meneriakkan, "Kematian bagi diktator" dan "Bebaskan tahanan politik."
Terdapat juga seruan mengenai monarki yang dijatuhkan dalam revolusi Islam pada 1979. Sejumlah pedemo juga mengecam pemerintah karena mendukung Palestina dan gerakan lain tapi kurang memerhatikan masalah dalam negeri.
Baca: AS Kecam Penangkapan Demonstran di Iran
Potongan video unjuk rasa berskala luas muncul dari kota Rasht, Hamedan, Kermanshah, Qazvin dan lainnya. Polisi merespons demonstrasi dengan menembakkan meriam air.
Payam Parhiz, pemimpin redaksi jaringan media Nazar, mengatakan ada seruan untuk menggelar unjuk rasa di Teheran pada Sabtu ini.
"Mungkin akan terjadi bentrokan. Namun setelah hari ini, mungkin tidak akan terjadi apa-apa," kata Parhiz.
"Namun itu tidak dapat diprediksi secara pasti, karena unjuk rasa terbaru juga muncul secara mengejutkan," sambung dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News