Presiden Nigeria Muhammadu Buhari. (Foto: AFP)
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari. (Foto: AFP)

Pemilu Nigeria Akhirnya Dimulai, Sempat Diwarnai Ledakan

Willy Haryono • 23 Februari 2019 19:06
Maiduguri: Warga Nigeria akhirnya beramai-ramai datang ke tempat pemungutan suara untuk menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan umum presiden, Sabtu 23 Februari 2019, setelah sempat ditunda pekan kemarin.
 
Pilpres ini diikuti petahana Presiden Muhammadu Buhari, 76, dan rival utamanya, mantan wakil presiden Atiku Abubakar, 72. Siapapun yang menang dalam pilpres harus mengatasi beragam masalah akut di Nigeria, seperti kurangnya pasokan energi listrik, korupsi, ancaman keamanan dan lambannya perekonomian.
 
Seperti dilansir dari laman BBC, pemungutan suara dimulai pukul 08.00 waktu Nigeria, dan dijadwalkan ditutup pada 14.00 siang. Presiden Buhari menggunakan hak pilihnya di kota Daura di negara bagian Katsina.

Saat ditanya apakah dirinya akan memberikan ucapan selamat jika Abubakar keluar sebagai pemenang, Buhari menjawab: "Saya akan datang sendiri dan mengucapkan selamat kepadanya."
 
Sementara itu sekitar dua jam sebelum pilpres dimulai, warga di Maiduguri mengaku mendengar beberapa suara ledakan dan tembakan senjata api. Kepolisian negara bagian Borno mengatakan tidak ada ancaman terhadap keselamatan publik selama berjalannya pemilu.
 
Borno adalah tempat lahirnya grup militan Boko Haram, yang telah mendeklarasikan rencana mengganggu jalannya pemilu di Nigeria.
 
Awalnya pemilu di Nigeria dijadwalkan pada Sabtu 16 Februari. Namun lima jam sebelum pemilu dimulai, Komisi Elektoral Nasional Independen (INEC) mengumumkan bahwa pemilu harus ditunda.
 
INEC memaparkan beberapa alasan penundaan, termasuk adanya percobaan sabotase serta isu logistik dan cuaca buruk. Hari ini, INEC memastikan pemilu akan berjalan normal tanpa ada gangguan berarti.
 
Perwakilan khusus PBB untuk Afrika Barat, Mohamed Ibn Chambas, turut mengomentari pemilu Nigeria. Ia berharap Nigeri dapat "berubah secara besar-besaran" lewat pemilu kali ini.
 
Pada 2015, tingkat keikutsertaan warga mencapai 44 persen dari 67 juta pemilih terdaftar. Jumlah yang terdaftar di Nigeria telah meningkat menjadi 84 juta di pilpres tahun ini, tetapi penundaan pekan kemarin dikhawatirkan memengaruhi mereka yang akan datang ke TPS.
 
Sebagian orang Nigeria sudah menghabiskan waktu dan dana pada pekan kemarin untuk mengikuti pemilu, yang pada akhirnya ditunda. Mereka semua, yang tinggal di daerah jauh dari keramaian, dikhawatirkan tidak bersedia lagi mengeluarkan uang untuk datang ke TPS.
 
Baca: Kerusuhan di Kampanye Presiden Nigeria, Belasan Orang Tewas
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan