Dikutip dari laman AFP, Minggu 14 April 2019, beberapa posisi kunci tidak berubah dari kabinet sebelumnya yang dipimpin PM Rami Hamdallah.
Sejumlah analis menilai perubahan kabinet ini didesain untuk mengisolasi kelompok Hamas dari kesatuan Palestina. Sejak lebih dari satu dekade terakhir, Hamas terus berseteru dengan faksi Fatah dan juga Shtayyeh.
Dalam pernyataan pada akhir pekan kemarin, Abbas mengonfirmasi terbentuknya pemerintahan baru dan menyambut baik kabinet PM Mohammad Shtayyeh.
Kabinet baru terdiri dari banyak sekutu Fatah. Namun ada beberapa faksi, termasuk Front Pembebasan Palestina, menginginkan pemerintahan bersatu yang juga melibatkan Hamas.
Hamas adalah kelompok penguasa Jalur Gaza, sementara Otoritas Palestina dikepalai Abbas di Tepi Barat.
Pemerintahan baru PM Shtayyeh menggantikan kabinet teknokratik yang pernah didukung Hamas dan beberapa faksi lainnya. Menteri Luar Negeri Riyadh al-Maliki dan Menteri Keuangan Shukri Bishara masih dipertahankan dalam kabinet baru Palestina.
Ateh Abu Seif, seorang warga Palestina yang pernah dihajar habis-habisan oleh sekelompok orang di Gaza, akan menjadi Menteri Kebudayaan.
Pembentukan kabinet baru telah diperintahkan Abbas kepada Shtayyeh sejak 10 Maret. Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, menyambut baik kabinet baru PM Shtayyeh.
"PBB berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan kepemimpinan Palestina dan masyarakatnya dalam mengakhiri pendudukan (oleh Israel) serta terus mendukung usaha menuju pembentukan negara berdasarkan resolusi PBB," ujar Mladenov.
Hamas dan Fatah berseteru sejak Hamas menguasai Jalur Gaza pada 2007. Politik Palestina pun terpecah sejak saat itu, dan berbagai upaya rekonsiliasi kedua faksi belum membuahkan hasl hingga saat ini.
Merespons pembentukan kabinet baru, Hamas menilai Fatah telah melakukan penyelewengan kekuasaan.
Baca: Perselisihan Fatah-Hamas kembali Hambat Rekonsiliasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id