Hamdallah meminta Hamas menyerahkan sepenuhnya Gaza dan berada di belakang Abbas demi persatuan. Namun Hamas merespons dengan menyerang Abbas.
Hamas menyerukan kepada Eropa dan dunia Arab untuk segera mengintervensi mengenai apa yang disebutnya sebagai "pembantaian oleh Abbas terhadap Jalur Gaza demi kepentingan politik."
'Pembantaian' kemungkinan merujuk pada sejumlah langkah Abbas yang merugikan Hamas di Jalur Gaza dan juga penahanan gaji bagi beberapa pegawai Otoritas Palestina.
Retorika keras kedua kubu semakin mempersulit upaya Mesir dalam mengimplementasikan perjanjian rekonsiliasi yang telah tercapai pada Oktober 2017.
Dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan, Hamdallah berkata, "Upaya untuk melindungi tanah air dan menjaga identitasnya bisa dicapai dengan memperkuat persatuan masyarakat, bangsa dan institusi."
Dia juga mendorong Hamas berpartisipasi dalam Dewan Nasional Palestina, dengan menekankan bahwa PLO adalah satu-satunya perwakilan resmi masyarakat Palestina.
Dewan Nasional Palestina dijadwalkan bertemu pada 30 April di Ramallah untuk memilih komite eksekutif baru untuk PLO.
Mesir berusaha keras meredam krisis usai percobaan pembunuhan terhadap Hamdallah di Gaza, yang memicu perpecahan lebih mendalam antara Fatah dengan Hamas.
Otoritas Palestina berkukuh agar kekuasaan di Jalur Gaza diserahkan sepenuhnya, namun seruan tersebut ditolak Hamas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id