Morsi, yang juga presiden pertama Mesir dari kalangan sipil, kala itu sedang berada dalam persidangan kasus espionase. Dirinya dituduh bekerja sama dengan sejumlah negara asing dan grup militan.
"Pengadilan mengabulkan permintaannya untuk berbicara selama lima menit. Dia jatuh ke lantai saat itu, dan segera dilarikan ke rumah sakit. Berdasarkan laporan medis, petugas tidak merasakan adanya denyut nadi dan napas (dari tubuh Morsi)," ujar pernyataan dari kantor Kejaksaan Agung Mesir, dikutip dari laman AFP.
"Dia tiba di rumah sakit dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada pukul 16.50 sore. Tidak ditemukan ada luka-luka baru di tubuh," lanjutnya.
Salah satu anggota tim pengacara Morsi mendeskripsikan momen dirinya menerima kabar kematian sang klien. "Kami mendengar suara para narapidana yang memukul-mukul ruang tahanan mereka, dan juga ada yang berteriak-teriak saat Morsi meninggal dunia," kata pengacara bernama Osma El Helw kepada AFP.
Abdelmoneim Abdelmaksoud, seorang pengacara lainnya dari Morsi, tidak dapat mengataka ada dimana jasad kliennya saat ini dan kapan pemakaman akan digelar.
"Dia (Morsi) ingin dikubur di tempat kelahirannya. Namun, ini semua tidak tergantung dari keluarganya," sebut Abdelmaksoud.
Terakhir kalinya Morsi bertemu keluarga adalah pada September 2018. Satu bulan setelahnya, anak Morsi bernama Abdallah ditangkap aparat keamanan.
Sejak Morsi digulingkan pada 3 Juli 2013, mantan menteri pertahanan Mesir saat itu yang kini menjadi presiden, Abdel Fattah al-Sisi, melancarkan operasi perburuan terhadap para simpatisan grup Ikhwanul Muslimin. Ribuan simpatisan grup tersebut telah dijebloskan ke penjara, dan ratusan lainnya menghadapi vonis mati di pengadilan.
Baca: AS Akan Nyatakan Ikhwanul Muslimin Kelompok Teroris
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News