medcom.id, Jenewa: Korban tewas akibat banjir di Sierra Leone bertambah mencapai 400 jiwa, seperti dilaporkan Palang Merah Internasional. Sementara itu, 600 orang masih dilaporkan hilang.
"Hari ini kita menghitung lebih dari 400 orang tewas," kata Presiden Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Elhadj As Sy, di Jenewa, seperti dilansir dari AFP, Jumat, 18 Agustus 2017.
Sy menyebutkan pemerintah negara Afrika Barat menghadapi krisis yang jauh melampaui batasnya. Dia juga meminta masyarakat internasional memberikan dukungannya agar Sierra Leone bisa bangkit dari bencana alam tersebut.
"Orang-orang terlantar dan mereka tidur diluar karena tempat penampungan tidak ada yang cukup untuk menampung semua korban bencana," imbuh dia.
Palang Merah mengatakan akan meluncurkan permohonan dana darurat pada hari ini dan mengumumkannya di situs mereka. Sementara itu, Presiden Sierra Leone, Ernest Bai Koroma memohon bantuan dari dunia internasional atas bencana yang baru saja menimpa negaranya.
Berdasarkan indikator Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sierra Leone adalah salah satu negara termiskin di dunia.
Ia menyerukan masyarakat untuk tetap bersatu di tengah musibah, di negara yang masih berjuang bangkit dari kengerian masa lalu akibat penyakit ebola dan perang sipil.
"Sekali lagi negara kita dilanda kesedihan. Banyak sahabat kita kehilangan nyawanya, dan banyak juga yang terluka. Banyak properti hancur disapu banjir dan longsor di beberapa bagian kota kita," tutur Koroma.
"Setiap keluarga, setiap grup etnis, setiap wilayah, terkena dampak musibah ini, baik secara langsung atau tidak," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id