Dilansir dari Sky News, Kamis 3 Mei 2019, tidak ada yang tersisa di kota ini kecuali reruntuhan. Badan meteorologi setempat mengatakan, topan masih bergerak ke utara Mozambik.
"Saya belum pernah mendengar yang seperti ini. Saya belum pernah melihat yang seperti ini," kata seorang wanita di Kota Macomia.
Kantong-kantong berisi makanan mulai muncul di pusat kota. Pengiriman bantuan pertama diturunkan dari truk dan ratusan orang telah menunggu untuk mengambil bantuan tersebut.
Baca: Topan Siklon Kenneth Sisakan Kehancuran di Mozambik
Seorang wanita bernama Celestina Vanito berdiri dalam antrean untuk paket kacang untuk enam anaknya. Vanito merupakan satu di antara warga yang rumahnya hancur karena badai.
Topan Kenneth melanda wilayah itu hanya enam pekan setelah Topan Idai menghantam Mozambik tengah, menewaskan lebih dari 600 orang. PBB mengatakan, hujan bisa turun dua kali lebih deras di kala badai baru menerpa.
Ini kali pertama dalam sejarah yang tercatat bahwa negara Afrika selatan dilanda dua topan dalam satu musim -- memicu kekhawatiran bahwa perubahan iklim bisa disalahkan atas musibah ini.
Lebih dari 160 ribu orang terkena dampak di sebagian besar wilayah pedesaan. Banyak yang sudah terpapar dan kelaparan. Sekitar 35 ribu rumah di bagian utara Cabo Delgado, Mozambik sudah hancur atau rusak parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News