Pengumuman disampaikan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi via Twitter pada Minggu 19 Mei 2019 pagi waktu setempat.
Dikutip dari laman The National, Saudi juga menyebutkan bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman telah berbicara via telepon dengan Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo. Keduanya membicarakan mengenai perkembangan situasi terkini di kawasan, dan perlunya meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan.
Pemberontak Houthi di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan ke dua kilang minyak milik Arab Saudi. Houthi menegaskan serangan tersebut merupakan respons atas agresi yang terus dilakukan Arab Saudi dalam konflik Yaman.
Sementara terkait serangan terhadap empat tanker di lepas pantai Uni Emirat Arab, Saudi mengaku masih menginvestigasinya. Penyelidikan juga dilakukan bersama UEA dan Norwegia. Sejumlah pihak menduga Garda Revolusioner Iran (IRHC) memfasilitasi serangan terhadap empat tanker tersebut.
Serangan terhadap keempat tanker terjadi saat Iran tengah bersitegang dengan AS. Ketegangan terbaru dipicu keputusan Washington yang mencoba memangkas ekspor minyak Iran hingga ke angka nol.
Ketegangan semakin menjadi setelah AS meningkatkan jumlah armada militernya di Timur Tengah. Namun baik AS maupun Iran sama-sama mengindikasikan tidak ingin berperang.
"Tidak akan ada perang karena kami tidak menginginkannya," tegas Menlu Iran Mohammad Javad Zarif, dilaporkan dari kantor berita IRNA. Sebelumnya, seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa AS Donald Trump tidak ingin berperang dengan Iran.
Baca: Arab Saudi Tutup Pipa Minyak usai Diserang Houthi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News