"Soleimani bergabung dengan saudara-sudaranya yang menjadi martir, tetapi kami akan membalas dendam yang mengerikan kepada Amerika," kata Rezai yang kini memimpin Dewan Kemanfaatan Garda Revolusi Iran, dikutip dari Channel News Asia.
Badan Keamanan Tinggi Nasional Iran juga langsung mengadakan pertemuan atas pembunuhan yang dilakukan AS tersebut.
"Dalam beberapa jam, pertemuan luar biasa Dewan Keamanan Nasional Agung akan diadakan untuk meninjau kembali serangan mematikan terhadap kendaraan Jenderal Soleimani di Baghdad yang mengarah pada kesyahidannya," kata ISNA mengutip juru bicara sekretariat Dewan Keamanan Tinggi Nasional Keyvan Khosravi.
Pentagon mengonfirmasi serangan di Bandara Internasional Baghdad, Irak, atas arahan Presiden AS Donald Trump.
"Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri dengan membunuh Qassem Soleimani," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Mereka menambahkan Soleimani aktif membuat rencana untuk menyerang para diplomat Amerika dan personel di Irak. "Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds-nya bertanggung jawab atas kematian ratusan anggota pasukan Amerika dan koalisi, dan melukai ribuan lainnya," tambah mereka.
Selain Soleimani, ada enam lainnya yang tewas dalam insiden ini. Korban lainnya adalah Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan milisi yang didukung Iran di Irak, dan juga dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News