Yahudi Ultra Ortodoks ikut serta dalam sebuah acara kampanye pemilu di Yerusalem, Israel, 8 April 2019. (Foto: AFP/GIL COHEN-MAGEN)
Yahudi Ultra Ortodoks ikut serta dalam sebuah acara kampanye pemilu di Yerusalem, Israel, 8 April 2019. (Foto: AFP/GIL COHEN-MAGEN)

Pemilu Israel Dimulai, Netanyahu Ingin Lanjut ke Periode Kelima

Willy Haryono • 09 April 2019 10:29
Tel Aviv: Warga Israel akan menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan umum hari ini, Selasa 9 April 2019. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari partai sayap kanan Likud Party bertekad menang dan berkuasa untuk periode kelima.
 
Namun usaha PM Netanyahu menuju periode kelima bukan perkara mudah, karena dirinya tengah menghadapi tuduhan kasus korupsi dan bersaing ketat dengan mantan jenderal Benny Gantz.
 
Gantz, kepala aliansi Blue and White, menantang PM Netanyahu dalam masalah keamanan dan menjanjikan dunia politik Israel yang lebih bersih dari saat ini.

Selama ini belum pernah ada partai yang memenangkan mayoritas kursi di Knesset, nama dari parlemen Israel. Jadi, saat hasil pemilu diumumkan hari ini pada pukul 22.00 waktu Israel, maka negosiasi untuk membentuk koalisi pemerintah dipastikan terjadi.
 
Dalam sebuah acara kampanye di Yerusalem pada Senin 8 April, PM Netanyahu mengatakan kepada para simpatisan Likud "terlena" dan mendorong mereka semua untuk datang ke tempat pemungutan suara.
 
Dia mengingatkan para pendukungnya bahwa rival "sayap kiri" masih berpeluang menang dalam pemilu.
 
Tome Bateman, koresponden BBC di Yerusalem, mengatakan bahwa PM Netanyahu berusaha menggalang dukungan sebanyak-banyaknya dari basis sayap kanan di Israel mengenai isu keamanan. PM Netanyahu juga menjanjikan para pendukungnya bahwa Israel akan mencaplok permukiman di Tepi Barat.
 
Permukiman Yahudi di beberapa bagian di Tepi Barat selama ini berstatus ilegal di bawah hukum internasional.
 
Sementara Gantz menyerukan kepada para simpatisan aliansi Blue and White di Tel Aviv bahwa PM Netanyahu berusaha mengubah aturan hukum demi melindungi dirinya sendiri dari jeratan kasus korupsi.
 
"Tujuan utamanya adalah menciptakan benteng legal untuk menjamin kekebalan hukum di tengah tuduhan serius yang sedang dihadapinya," tutur Gantz, merujuk pada PM Netanyahu.
 
Sejumlah jajak pendapat terbaru mengindikasikan PM Netanyahu dan Gantz akan bersaing ketat. Masing-masing partai kedua tokoh juga diproyeksikan mendapat 30 kursi.
 
Baca: Mantan Kepala Militer Israel Bertarung di Pemilu
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan